Kepala Sekolah SMA N 8 Kota Medan.
Kepala Sekolah SMA N 8 Kota Medan.

MEDAN, Kaldera.id – Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 8 Medan JR Panjaitan, memenuhi panggilan Dinas Pendidikan Sumatera Utara terkait kisruh di sekolahnya. Kisruh itu sendiri melibatkan anaknya dan guru di sekolah itu, Herbin Manurung.

Saat dimintai keterangan, JR mengatakan ia dipanggil oleh Dinas Pendidikan melalui Kacabdis Medan untuk menceritakan kronologis pertikaian dua guru di sekolahnya. “Kemarin pihak kacabdis datang ke sekolah. Jadi saya datang dan meminta saya untuk datang menceritakan kembali kejadian itu. Herbin juga dipanggil dia,” ungkapnya, Kamis (6/2/2020) malam.

Ia menambahkan kejadian yang melibatkan anaknya itu hanya kejadian yang biasa saja dan hanya dibesar-besarkan. “Itu hanya dibesar-besarkan saja, tidak ada pemukulan sama sekali, beliau (herbin) hanya sentimen sampai masalah ini dibawa ke polisi,” tambahnya.

Ditanya soal 73 muridnya yang mogok sekolah, Jongor mengatakan belum mengetahui pasti maasalah itu dan menduga bahwa Herbin yang memengaruhi sejumlah siswa untuk mogok. “Kurang tahu kita, saya juga belum melihat, saya rasa dia (Herbin) juga yang mengarahkan mereka sehingga mereka terpengaruh,” tegasnya.

Panjaitan mengaku ia akan menunggu proses hukum yang berjalan, ia tidak akan mengintervensi permasalahan ini dan menyerahkan semua nya kepada pihak kepolisian. “Sudah ditangangi oleh Polsek Medan Area dan Polrestabes Medan. Laporan juga sudah sampai ke Dinas Pendidikan, kita lihat saja nanti. Polisi yang berhak menentukan,” ungkapnya.

Mengenai oknum guru piket SMAN 8 Medan yang emosi saat ditanya wartawan, Panjaitan mengaku belum mendengar laporan terkait hal tersebut. Menurutnya, hal itu mungkin hanya salah paham saja. “Belum dengar saya. Kita lihatlah nanti bagaimana perkembangannya masalah ini. Saya pun tidak bisa komentar kali. Biarlah proses berjalan, biar jelas siapa yang salah,” pungkasnya. (f rozi/zulfithri/alamsyah)