Anggaran Penanganan COVID -19 Tahap Awal Diambil Dari Silpa 2019

Kepala Bappeda Kota Medan, Irwan Ibrahim Ritonga.
Kepala Bappeda Kota Medan, Irwan Ibrahim Ritonga.

MEDAN, kaldera.id – Anggaran penanganan COVID-19 di Kota Medan belum menggunakan APBD Kota Medan 2020. Sebab, anggaran yang digunakan penanganan virus tersebut masih menggunakan APBD 2019.

Kepala Bappeda Kota Medan, Irwan Ritonga menjelaskan, anggaran yang digunakan selama ini untuk keperluan penyemprotan disinfektan, operasional, pengadaan alat kesehatan diambil dari dana Sila Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2019. Silpa APBD Kota Medan sangat besar yakni, Rp300 miliar.

“Anggaran yang sekarang ini bukan APBD 2020. Tapi diambil dari Silpa APBD 2019,” katanya kepada kaldera.id, Senin (6/4/2020).

Irwan menjelaskan, Silpa ini disebabkan BDB dari Pemprovsu baru dibayarkan Januari 2020 lalu. Sehingga anggarannya tidak digunakan.

Untuk mempercepat penangan virus tersebut, maka diambil dari silpa tersebut. Anggaran awal yang diusulkan Rp100 miliar. Sedangkan baru diambil sampai saat ini Rp36 miliar.

“Pengelola anggaran ini adalah Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Medan. Tim inilah nantinya menyalurkannya ke OPD terkait sesuai kebutuhannya. Misalnya, untuk keperluan pasien, anggaran dibutuhkan sekian.

Maka, tim ini memberikannya ke OPD terkait dalam hal ini RSU Pringadi dan RSU lainnya. Begitu juga lainnya. Pemko Medan menyerahkan dana itu ke Tim Gugus Tugas. Gugus Tugas menyalurkannya ke OPD terkait,” jelasnya.

Hal ini dilakukan agar tidak tumpang tindih anggaran dan alur keluar masuk anggaran diperketat. Semua diusulkan harus jelas peruntukannya, apakah itu untuk obat, operasional, pencegahan, dan lainnya.

“Diperketat. Harus jelas peruntukannya. Selain itu menghindari tumpang tindih anggaran. Pasien daerah yang dirujuk oleh Pemprovsu merupakan tanggungjawab Pemprov penanganannya. Begitu juga lainnya. OPD hanya mengusulkan anggaran dibutuhkan. Kami salurkan ke tim, tim yang meneruskan ke OPD itu,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu dirinya menuturkan, belum digunakannya anggaran tersebut seluruhnya karena banyak barang yang dibutuhkan masih indent atau menunggu. Seperti, APD, masker, ventilator, hand sanitizer, dan lainnya.

“Barangnya masih menunggu. Makanya, anggaran belum terpakai semua,” pungkasnya. (reza sahab)