Banjir Rob Makin Parah Akibat Resapan Air Mengecil

Plt Kadis Pekerjaan Umum Kota Medan, Zulfansyah
Plt Kadis Pekerjaan Umum Kota Medan, Zulfansyah

MEDAN, kaldera.id – Kondisi banjir rob yang terjadi di kawasan Kecamatan Medan Belawan, termasuk Sicanang semakin parah. Hal ini disebabkan kawasan resapan air semakin sedikit. Berbagai upaya dilakukan Pemko Medan dalam mengatasi masalah ini belum membuahkan hasil.

Plt Kadis Pekerjaan Umum Kota Medan, Zulfansyah mengakui kondisi itu. Bahkan, pihaknya telah membuat tanggul untuk menahan rob, tapi tIdak bertahan lama. Tanggul tersebut jebol kembali.

“Kemarin sudah kami bangun tanggul penahan. Ketika kami koordinasikan dengan masyarakat setempat dianggap layak dan kuat, eh ternyata jebol lagi,” ungkap Zulfan ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/5/2020).

Zulfan menjelaskan, pihaknya berencana akan membangun kembali tanggul di kawasan itu dengan metode berbeda dari sebelumnya. Tujuannya agar kuat dan tahan menahan banjir tersebut.

“Nanti akan kami bangun kembali dan dibuat berlapis. Tapi, inikan karena ada Covid-19 jadi tertunda,” jelasnya.

Dia menambahkan, selain itu pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam membuat regulasi pendirian bangunan di kawasan tersebut.

Pembangunan rumah dan bangunan lainnya harus mode rumah panggung. Hal ini agar air tidak masuk ke dalam rumah ketika banjir rob terjadi.

“Harus dibuat regulasi tentang pendirian bangunan. Bangunan harus model panggung atau tidak lagi rata dengan tanah. Itu dimulai dari bangunan milik pemerintah. Inilah sedang kami koordinasikan,” tambahnya.

Hal ini harus dilakukan karena kondisinya semakin parah dan tidak bisa dihindari. Sebab, kawasan serapan air semakin sedikit akibat terjadinya reklamasi.

“Reklamasi sudah dilakukan. Petikemas sudah berjalan. Cemana mau diintervensi. Resapan air berkurang. Bahkan, pelabuhan peti kemas itu lebih tinggi dari pemukiman.

Kami tidak bisa intervensi. Makanya, satu -satunya cara membuat regulasi terkait pendirian bangunan,” pungkasnya.(reza sahab)