MEDAN, kaldera.id – Pihak kepolisian Polda Sumut berhasil mengungkap pelaku pembunuhan terhadap dua wanita yang jasadnya ditemukan di Pulo Brayan, Medan dan Serdangbedagai, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Diketahui, pelaku pembunuhan tersebut dilakukan oleh oknum polisi. Untuk motif kasus tersebut diduga karena sakit hati.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Sumut AKBP MP Nainggolan menjelaskan, tersangka ditangkap pada Rabu kemarin.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengidentifikasi tersangka, sehingga dilakukan pengejaran serta penangkapan.
“Pelaku pembunuhan itu merupakan oknum anggota polisi. Untuk pasal yang kita kenakan ini, Pasal 338 KUHP. Motifnya karena sakit hati,” jelas AKBP MP Nainggolan, Kamis (25/2/2021).
Adapun, dua perempuan yang ditemukan meninggal dunia yakni berinisial RF, 21, dan AS, 13, Keduanya merupakan warga Kecamatan Medan Labuhan.
Sebelumnya, kedua wanita itu ditemukan tewas di dua lokasi berbeda. Untuk AS, jasadnya pertama kali ditemukan petugas P3SU di Jalan Budi Kemasyarakatan, Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat.
Sedangkan RF, jasadnya ditemukan oleh seorang sopir truk di Jalan Lintas Sumatera, Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Serdangbedagai.
Ani Kusmirawan, 44, ibu dari RF, 21, korban pembunuhan bersyukur tersangka telah ditangkap. “Alhamdulillah ya Allah, terkabul doa saya,” ucap Ani
Akan tetapi, ia tidak menyangka bahwa pelaku merupakan oknum polisi. “Gak menyangka. Tapi ya sudahlah, tenang anak saya disana,” ucapnya lagi.
Ani berharap, pelaku pembunuhan terhadap anaknya diberikan hukum yang setimpal. “Nyawa balas nyawa, hukum seberat-beratnya. Dua nyawa hilang dibuatnya,” harap Ani.
Sebelum ditemukan tewas, korban pamit oleh orangtuanya dari rumah mau membeli kado untuk sepupunya yang menggelar acara penikahan, pada sabtu (20/2/2021).
“Sabtu kemarin ada nikah sepupu, makan-makan di sini, jam setengah sepuluh pagi, dia (korban) sudah pulang cepat, dari Polres Belawan untuk bantu acara di rumah,” katanya.
Sekitar pukul 14.30 WIB, korban bersama temannya AS, 14, yang juga tewas dibunuh beranjak pergi dari rumah dengan alasan untuk membeli kado.
“Dia (korban) bilang kakak mau pergi, kami (dia dan temannya AS) ke pajak beli kado, saya jawab jangan mau lama-lama mamak gak ada yang bantuin,” katanya menambahkan.
Sejak saat itu, korban yang rencana menikah dengan pacarnya di tahun ini tak kunjung pulang ke rumah.
“Anak saya gak pernah cerita ada masalah, dia punya rencana mau nikah sama pacarnya tahun ini,” sebutnya.
Hingga akhirnya pihak keluarga mendapatkan kabar kalau anaknya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. (mustivan mahardhika)