Limbah Perumahan Bisnis Bromo Center Cemari Pemukiman Warga

Air yang diduga limbah rumah tangga dari Perumahan Bisnis Bromo Center di Jalan Bromo Medan, mencemari kawasan pemukiman warga di Gang Mesjid Alhidayah, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai.
Air yang diduga limbah rumah tangga dari Perumahan Bisnis Bromo Center di Jalan Bromo Medan, mencemari kawasan pemukiman warga di Gang Mesjid Alhidayah, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai.

MEDAN, kaldera.id – Air yang diduga limbah rumah tangga dari Perumahan Bisnis Bromo Center di Jalan Bromo Medan, mencemari kawasan pemukiman warga di Gang Mesjid Alhidayah, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai.

Air yang beraroma busuk dan berwarna hitam itu, mengalir dari sela- sela tembok pembatas bagian belakang komplek dengan jalan umum, yang juga merupakan areal pemukiman warga.

Debit air yang mengalir tidak sedikit. Bahkan jika menggenang akan menyulitkan warga untuk melintas.

Para warga yang berjalan kaki, harus hati- hati dan mengangkat celana atau busana bagian bawah yang dikenakannya.

Termasuk juga pengguna jalan yang berkendara, bisa memercikan air dan terkena pejalan kaki yang kebetulan melintas.

“Wah ini air kok gak habis-habis ya. Beceknya semakin menjadi-jadi. Dasar orang kaya tinggal di komplek tapi gak punya otak, ” ungkap Aini warga sekitar, yang kerap melintas di lokasi tersebut, Minggu (4/4/21) sore.

Tak hanya harus repot mengangkat busana di bagian bawah, Ani juga melapisi dua kakinya dengan kantong plastik, untuk menghindari becek setiap melintas di jalan tersebut.

Senada dengan Ani, Zul yang juga warga sekitar mengaku kesal setiap hendak pergi ke mesjid dan melintas di jalan tersebut.

Sia kerap mewanti-wanti para pengendara yang juga kebetulan melintas, untuk pelan-pelan, agar tidak terciprat genangan air akibat kendaraannya melalui jalan becek itu.

“Saya selalu ingatkan untuk pengendara selalu pelan-pelan kalo lewat jalan sini,” jelas Zul.

Persoalan dugaan air comberan sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan.

Persoalan dugaan air comberan ini, sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan.

“Ya tentu gak nyaman la pak, setiap kali kita keluar masuk, dari dan ke rumah, harus melewati becek-becek begini. Coba aja penghuni rumah yang mengirim air comberannya di komplek itu kondisinya seperti saya begini, setiap pagi mau keluar pagi, harus mencium aroma busuk parit dan melewati becek air parit hitam ini. Kira-kira nyaman gak. Apalagi sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan, sejak akhir Desember 2020 lalu,” sebut Sugi yang rumahnya terkena genanga air tersebut.

Perihal ini, Sugi sudah mencoba untuk menemui penghuni rumah di Perumahan Bromo Bisnis Center, untuk sama-sama mencari solusinya. Akan tetapi, Sugi hanya diminta untuk bersabar. Dan hingga bulan April 2021 solusi yang diharapkan Sugi dan warga lainnya tak kunjung terealisasi. (mustivan mahardhika)