Berantas Buta Aksara Anak Nelayan Belawan Melalui Pop Up Book

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melaksakan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM PM) di Kampung Nelayan Belawan I.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melaksakan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM PM) di Kampung Nelayan Belawan I.

MEDAN, kaldera.id- Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melaksakan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM PM) di Kampung Nelayan Belawan I.

Mahasiswa ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melaksakan kegiatan pengadian kepada masyarakat dalam memberantas buta aksara anak di Kampung Nelayan menggunakan media interaktif Pop-up Book.

Mereka tergabung dalam satu tim yang dikenal Tim IDADA (Indah Dalam Didikan Aksara). Tim ini diketuai oleh Indah Subhini Lubis dan anggota Dwi Rizky Anggun Ramadhani Aliya Fernanda Pratiwi, Aksha Mulyani Siregar, dan Dewi Putri Masri dengan pembimbing Edy Suprayotno M.Pd.

Indah Subhini selaku Ketua Tim IDADA mengatakan program ini dibuat berdasarkan dari permasalahan- permasalahan yang dialami anak-anak Kampung Nelayan, Belawan I.

Dijelaskannya, Tim IDADA bertujuan membantu anak-anak dalam proses belajar membaca, menulis dan menghitung menggunakan Pop-up Book.

Pop-up Book mengandung unsur interaktif

Pop-up Book merupakan buku yang berisi catatan bergambar tiga dimensi yang mengandung unsur interaktif dan memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik.

“Kami membuat program ini karena di masa pandemi Covid-19 anak-anak di Kampung Nelayan semakin sulit dalam mencerna materi pelajaran terutama anak SD yang belum bisa membaca,” ucap Indah, Minggu (8/8/2021).

Dikatakan Indah, program ini diharapkan dapat membantu dan mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka buta aksara di Kampung Nelayan Belawan I. Program dilaksanakan secara daring dan luring.

Desain isi pop up book

Secara daring, Tim IDADA membagikan desain isi pop up book agar menarik perhatian anak- anak dalam belajar online.

“Kami bekerjasama dengan Komunitas Peduli Anak Nelayan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar via zoom meeting, nah nanti kami membagikan desain isi pop up book yang sudah kami buat,” ujarnya.

Setelah diskusi dan melihat situasi kondisi di Kampung Nelayan akhirnya tim mendapatkan lampu hijau untuk melakukan kegiatan secara luring di masa pandemi ini dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menyediakan tempat mencuci tangan, hand sanitezer dan masker.

Kegiatan luring ini juga sudah meminta izin terlebih dahulu dengan kepala lingkungan, Komunitas Peduli Anak Nelayan dan dosen pendamping.

“Kegiatan luring kali ini merupakan implementasi dari setiap materi yang kami sampaikan secara daring (via zoom) kepada anak-anak kampung nelayan,” jelasnya.

Tim IDADA sengaja langsung terjun kelapangan untuk mengajarkan anak-anak cara membut Pop-up Book manual bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan mengasah daya ingat mereka seputar materi yang telah dipelajari.

Tim membagi 5 kelompok dari 20 anak yang hadir. Anak-anak juga sangat antusias membuat Pop-Up book manual ini, terlebih karena bentuknya yang sangat menarik perhatian anak-anak karena berwarna.

“Anak-anak belajar dari mulai menggunting pola gambar, menempel, dan menghias buku sesuai keinginan mereka,” sebut Indah.

Setelah Pop-up Book masing-masing kelompok sudah selesai, tim pun memberikan penghargaan kepada kelompok yang Pop-up booknya paling menarik. Tidak hanya kelompok yang Pop-up Booknya menarik saja, tetapi tim juga memberikan kepada setiap kelompok.

Tim IDADA memberikan kuis untuk mengacu keaktifan anak-anak. Tim juga mengajak anak-anak untuk membaca isi dari setiap Pop-Book yang telah mereka buat.

Edy Suprayetno selaku dosen pembimbing mengatakan bahwa, program PKM PM ini sendiri merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud yang muara kompetisi di tingkat nasional (PIMNAS).

“Tim IDADA berinovatif dalam pengembangan pembelajaran guna memberantas buta aksara di Kampung Nelayan, melalui Pop Up Book dengan kegiatan pelatihan, pendampingan, dan edukasi kepada anak-anak di kampung nelaya Belawan,” ujar Edy Suprayetno.

Dr Dewi kesuma Nasution, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP UMSU sangat mengapresiasi kegiatan PKM PM yang dilakukan oleh Tim IDADA dibawah bimbingan Edy Suprayetno.

Dikatakan Dewi, melalui kegiatan ini mahasiswa mendapat pelajaran tentang potret masyarakat mitra, menumbuhkan tenggang rasa dan solidaritas terhadap masalah yang dihadapi masyarakat mitra, menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi

Selain itu PKM PM merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dalam upaya menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa.

“Diharapkan luaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa dapat membuat laporan kemajuan serta publikasi ilmiah,” sebutnya. (finta rahyuni)