Bagi Al Washliyah, Moderasi Beragama sudah Tuntas

Ketua PD Al Washliyah Medan, Abdul Hafiz Harahap (kanan), Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut, Ardiansyah (dua dari kanan) dan sejumlah undangan lainnya saat hadir di seminar moderasi beragama yang digelar UIN Sumut
Ketua PD Al Washliyah Medan, Abdul Hafiz Harahap (kanan), Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumut, Ardiansyah (dua dari kanan) dan sejumlah undangan lainnya saat hadir di seminar moderasi beragama yang digelar UIN Sumut

MEDAN, kaldera.id – Bagi Al Washliyah, kerukunan beragama, toleransi beragama, moderasi beragama itu sudah tuntas.

“Moderasi beragama, kerukunan dan apapun semangat yang serupa sudah terbangun sejak Al Washliyah berdiri pada 30 November 1930. Nilai itu menjadi bagian dalam proses bermasyarakat Alwashliyah di Kota Medan,” kata Ketua PD Al Washliyah Kota Medan, Abdul Hafiz Harahap, usai menghadiri seminar moderasi beragama yang digelar Rumah Moderasi Beragama UIN Sumut, kemarin.

Dia menjelaskan, titik nol lahir, tumbuh, berkembang dan besarnya Al Washliyah adalah di Kota Medan, tepatnya di Maktab Islamiah Tapanuli (MIT) yang berada bersebelahan dengan Mesjid Jamik Gg. Bengkok Jalan Mesjid Medan.

“Keberadaan MIT (Al Washliyah) ada dalam heterogenitas suku bangsa, etnis dan kepercayaan. Etnis Tionghoa dan Hindustan bersama Etnis Melayu dan Mandailing hidup dalam toleransi yang harmonis,” bebernya.

Rumah Cong A Fie dan Pasar Hindu yang sampai saat ini masih ada dan beraktivitas ada di lingkungan MIT. Pun, Cong A Fie turut berkontribusi terhadap berdirinya bangunan MIT.

“Sekali lagi, kerukunan beragama dalam perspektif Alwashliyah sesungguhnya sudah tuntas terimplementasi. Selebihnya hanya merawatnya. Ini yang perlu komitmen kuat dari semua elemen bangsa,” tukasnya.

Hafiz mengapresiasi seminar moderasi beragama yang digelar UIN Sumut dengan mengundang pembicara dari MUI, TNI, Polri, Walubi, PGI dan PHDI. “Saya berharap dari kegiatan ini muncul rekomendasi aksi yang lebih konkret untuk kemajuan bangsa dalam konteks keberagamaan kita,” pungkasnya.

Ditambahkan Hafiz, tahun 2021 di usia ke 91 juga merupakan tahun kebangkitan kembali bagi Al Washliyah sebagai organisasi Islam terdepan dengan kualitas sumber daya manusianya yang cerdas di dalam kepengurusan dan keanggotaannya.

Sehingga visi misi organisasi Islam Al jamiyatul Washliyah di dalam memajukan pendidikan nasional, dan mencerdaskan kehidupan sosial bangsa yang sesuai dengan Al Quran dan As sunnah dapat terwujud di Negara tercinta, Indonesia.
(yogo tobing)