Ketemu Anggota Komisi III, Pengurus ASITA Sumut Minta Pedagang di Istana Maimon Ditata Ulang

Suasana pertemuan ASITA Sumut dengan Anggota Komisi III DPRD Medan, Senin (30/5/2022)
Suasana pertemuan ASITA Sumut dengan Anggota Komisi III DPRD Medan, Senin (30/5/2022)

 

MEDAN, kaldera.id – Para pengurus Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumut berkeluh kesah dengan Anggota Komisi III DPRD Medan di Ruang Rapat Komisi III DPRD Medan, Senin (30/5/2022). Rombongan diterima Ketua Komisi III DPRD, Afif Abdillah dan anggota dewan lainnya.

Ketua DPD ASITA Sumut, Charles mengharapkan masukan dan saran dari anggota Komisi III DPRD Medan untuk kemajuan pariwisata di Kota Medan. “Harapan kami bagaimana agar Kota Medan ini pariwisatanya dikenal di mancanegara. Sebab, Medan ini merupakan awal perjalanan untuk keluar negeri,” katanya.

Selama pandemi, objek pariwisata semua. Akibatnya, perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata terpaksa mem PHK kan karyawan karena tidak sanggup membayar gaji. Untuk itu, setelah diperbolehkannya kembali objek wisata dibuka, Kota Medan harus lebih berkemas lagi agar lebih baik dan para wisatawan tertarik datang ke Medan.

Wakil Ketua ASITA Sumut, Suparman mencontohkan Istana Maimon yang menjadi salah satu ikon Kota Medan. Menurutnya, istana sultan melayu tersebut sudah sangat bagus. Hanya saja perlu penataan yang lebih baik untuk menarik para turis domestik maupun mancanegara.

Selain itu para pedagang yang berjualan di pelataran Istana Maimun hendaknya ditata agar lebih rapi seperti para pedagang yang ada di Kota Bali, Padang, Samosir dan objek wisata lainnya.

“Kita juga minta kuliner yang di Jalan Ahmad Yani dihidupkan kembali. Kuliner di Medan itu banyak yang enak. Yang paling populer di Medan itu salah satunya, kulinernya. Apa yang dilakukan walikota kemarin sudah sangat bagus. Sekarang budaya melayu juga sudah mulai hilang. Jadi hendaknya perform itu dihidupkan kembali,” pintanya.

Ketua Komisi III DPRD Medan, Afif Abdillah mengungkapkan, ASITA merupakan organisasi yang diakui pemerintah. Seharusnya pemerintah menjemput bola bekerjasama dengan ASITA dalam melakukan pembenahan objek wisata di Kota Medan. “Yang kita mau dari ASITA ini perlu ada program pariwisata agar dipromosikan di hotel. Sehingga kolaborasi ini bisa berjalan baik,” pesannya.

Dirinya juga meminta masukan dari ASITA terkait kuliner yang diinginkan oleh turis asia. Selain itu, apa yang menjadi keluhan turis datang ke Medan. “Ini kita tidak pernah tau. Kita perlu tau aspirasi para turis lokal, mancanegara. Sehingga kita bisa melakukan perbaikan terhadap kepariwisataan kita,” tegas Ketua Fraksk Nasdem Kota Medan itu.(reza)