Jumlah Pemuda Berwirausaha di Medan Masih Minim

Benny Iskandar Nasution

 

MEDAN, kaldera.id – Walikota Medan, Bobby Afif Nasution melalui Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Benny Iskandar Nasution menegaskan, saat ini jumlah anak muda di Kota Medan yang berani berwirausaha masih sedikit.

Sebagian besar pemuda masih berpola pikir bahwa menjadi Pegawai Negeri Sipil atau karyawan BUMN maupun swasta lebih menjamin masa depan mereka.

Untuk itu dirinya menekankan kepada para pemuda agar merubah mindset tersebut. Dengan demikian nantinya lebih banyak lagi anak muda yang berani mengambil langkah untuk berwirausaha.

Mindset itu harus diubah

“Mindset itu harus diubah agar nantinya makin banyak anak muda yang berani berwirausaha meskipun untuk tahap awal masih berupa UMKM,” ungkapnya di Pelantikan Kepengurusan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIMPI PT) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Masa Bakti 2022-2023 di Aula H Afif, Selasa (11/10/2022).

Benny menjelaskan, UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian di tanah air. Bahkan, menjadi salah satu sektor industri yang mampu berdiri tegak pada saat terjadinya krisis moneter global dan masa pandemi Covid-19.

Dia menambahkan, saat ini ada lebih dari 65 juta pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dibandingkan dengan jumlah total penduduk Indonesia hingga April 2022 yang mencapai 278 juta, jumlah ini hanya mewakili sekitar 24 persen jumlah populasi bangsa ini.

“Jumlah ini memang besar, namun kita harus terus meningkatkan angka ini agar kemandirian ekonomi anak bangsa kita bisa segera diwujudkan,” harapnya.

Guna mewujudkan visi misi Kota Medan dalam bidang kewirausahaan, Pemko Medan telah membuat program Saka Sanwira (Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan).

Dikatakannya, program ini didasari fakta bahwa kelurahan memiliki sumber daya yang dapat diandalkan sebagai modal sosial, finansial, dan pengetahuan dalam upaya menghidupkan dan menggerakkan perekonomian rakyat di wilayahnya masing-masing.

“Untuk itu, komitmen seluruh pihak sangat diperlukan. Agar selaras dengan upaya Pemko Medan dalam hal pengembangan UMKM yang komprehensif melalui program edukasi yang berkesinambungan dari hulu hingga hiilr,” paparnya.

Diungkapkan Benny, kendala yang dihadapi UMKM selama ini berupa kurangnya kepercayaan diri para pelaku UMKM akibat adanya kesenjangan dalam tingkat pengetahuan, keterampilan dan kreativitas para pelaku UMKM dalam menghadapi era digital 4.0.

“Disinilah HIMPI PT UINSU harus mampu berperan menjadi agen perubahan dan sekaligus produsen perubahan untuk mengembangkan UMKM demi pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi,” pungkasnya.(reza)