MEDAN, kaldera.id – Anggota Komisi II DPRD Medan, T Edriansyah Rendy mengungkapkan, tawuran yang berujung maut beberapa hari lalu di Jalan Kapten Sumasono, Medan dinilai telah mencoreng dunia pendidikan.
Pasalnya, para siswa yang terdidik di sekolah dan diharapkan menjadi generasi bangsa justru menunjukkan sikap yang jauh dari kata terdidik. Dalam tawuran tersebut, salah seorang pelajar SMKN 9 Medan harus merenggang nyawa akibat terkena senjata tajam.
“Tewasnya salah seorang siswa di Medan telah mencoreng dunia pendidikan. Saya minta kepada semua pihak, termasuk kepada Dinas Pendidikan Sumut agar hal ini menjadi catatan penting,” ucap Rendy, Minggu (27/11/2022).
“Siswa yang terdidik di sekolah justru melakukan hal yang tidak terdidik. Melakukan kesadisan yang sangat tidak patut dipertontonkan di depan umum. Tentu ini harus jadi catatan penting bagi kita semua. Ada yang harus dievaluasi dan perbaiki bersama terkait perilaku para generasi bangsa,” tambah Politisi Nasdem ini.
Langkah-langkah strategis
Dia pun meminta Dinas Pendidikan Sumut yang menaungi sekolah tingkat SMA/SMK untuk segera melakukan langkah-langkah strategis dalam mencegah terulangnya kembali tawuran antar pelajar di Sumatera Utara, terkhusus di Kota Medan.
“Saya sangat berharap Dinas Pendidikan menekankan kepada sekolah-sekolah agar dapat betul-betul melakukan tindakan preventif. Jangan sampai ada lagi tawuran. Apalagi sampai ada nyawa yang melayang sia-sia,” jelasnya.
Tak hanya Disdik Sumut, Rendy juga mengingatkan Dinas Pendidikan Kota Medan untuk turut melakukan langkah-langkah strategis yang bersifat tindakan preventif agar tawuran tidak terjadi di sekolah-sekolah tingkat SMP sederajat.
“Disdik Medan tidak boleh lengah, hari Ini anak SMK yang tawuran, besok bisa jadi anak SMP juga ikut-ikutan. Kita khawatir, siswa-siswa SMP yang kita anggap masih anak-anak ini bisa mencontoh perilaku buruk yang sudah dipertontonkan ‘abang-abang’ mereka di tingkat SMA/SMK,” tegasnya.
Rendy selaku Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPRD Medan ini juga meminta kepada pihak kepolisian agar semakin aktif dalam melakukan patroli, khususnya pada jam-jam pulang sekolah yang dinilai sebagai waktu yang paling sering digunakan untuk tawuran.(reza)