Inalum Dukung Langkah Anak Perusahaan Produksi Aluminium Sekunder

Persiapan produksi aluminium sekunder
Persiapan produksi aluminium sekunder

 

MEDAN, kaldera.id – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mendukung
langkah anak perusahaan mereka PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA) yang dalam waktu dekat akan mulai melakukan persiapan produksi produk aluminium sekunder secara bertahap.

Persiapan produksi ini juga sekaligus
melakukan pemasaran kepada para buyer potensial di pasar domestik dan pasar regional.

Direktur Utama Inalum, Danny Praditya menyampaikan, progres dari IAA sudah
sesuai dengan rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dalam hal mewujudkan ekosistem hilirisasi aluminium nasional. Ia berharap, rencana IAA akan berjalan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan.

“Inalum sebagai induk usaha merasa puas dengan progres yang cukup signifikan dari IAA karena sesuai dengan visi dan misi Inalum dalam mendorong percepatan hilirisasi aluminium.

Kami harap IAA sebagai anak perusahaan bisa menjalankan rencana sesuai dengan target dan mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar kontribusi lebih cepat dirasakan,” ujar Danny.

Langkah ini masih menjadi satu bagian dari beberapa aksi korporasi strategis
Inalum sejak 2021 seperti Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi yang akan selesai pada 2023. Kemudian Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di 2024-2025.

Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery

Pembangunan Smelter Grade Alumina
Refinery di Mempawah, dan Proyek Diversifikasi melalui pembangunan aluminium remelt IAA yang akan selesai pada akhir 2022.

Inalum secara aktif melakukan pengawasan dan pendampingan seperti aktif memantau dan memberikan saran-saran inovatif dan konstruktif dalam setiap pertemuan rutin kedua perusahaan agar terus sesuai dengan target yang sudah direncanakan

Dalam proses menuju produksi dan pemasaran, IAA berhasil melakukan pencetakan billet seri 6061 dan 6063 dengan diameter 6 inci. Kegiatan pencetakan diawasi langsung oleh tenaga ahli dari Amerika, Wagstaff & Mechaterm International Limited (MIL) dari Inggris.

Sebelum kegiatan pencetakan billet, tim ahli Wagstaff dan konsorsium melakukan
pengecekan peralatan, kesiapan tenaga operator, dan perbaikan mould-table (meja
pencetakan billet). Lalu dilanjutkan dengan pencetakan billet menggunakan sistem utuh (fullsystem) yakni Grain Refiner, Rod Feeder, Degasser, dan Ceramic Foam Filter yang kemudian dilakukan proses Trial Casting billet seri 6061 dan 6063.

Direktur Utama IAA Ricky Gunawan menyebut bahwa produk-produk yang sudah diproduksi pada saat ini sampelnya mulai dipamerkan kepada para buyers potensial untuk bisa mendapatkan masukan dari pasar sehingga perusahaan bisa memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan pasar baik domestik ataupun regional.

“Pada April ini akan dilakukan pengiriman sampel billet ke beberapa calon pembeli yang telah melakukan Letter of Intent (LoI) dengan IAA seperti Alko Mandiri, Alumindo Berkat Sejahtera, YKK, Flynindo Mega Persada, HP Metals, Indo Extrusion, Trader Star Export, ADH, serta pengiriman sampel ke pembeli dari Thailand dan calon pembeli potensial lainnya,” ujar Ricky.

Sebagai bagian dari Proyek Revamping/EPC dan kesiapan menuju operasi komersial, IAA juga telah menyusun rencana pengujian kinerja terdiri atas Rencana Penyelesaian
Commissioning/ Kontrak Revamping/ EPC paralel dengan pelaksanaan Casting Billet,
rencana Operasi dan Penjualan PT IAA yang langsung dilakukan produksi commercial setelah dilakukannya Taking Over, serta memastikankesiapan full operasi mulai dari bahan baku, sumber daya manusia, dan marketing.(reza/rel)