Kabut Aneh Selimuti Wuhan, Netizen Langsung Khawatir Virus Corona

Kabut Asap di Wuhan China.
Kabut Asap di Wuhan China.

WUHAN, kaldera.id – Ketakutan virus corona (coronavirus) dipicu lagi setelah kabut tebal telah melanda wilayah Wuhan yang diisolasi di China. Kabut ini memicu kekhawatiran bahwa mayat yang terinfeksi mungkin dikremasi. Untuk diketahui kabut asap tebal di Wuhan, juga pernah terjadi di 2012.

Dikutip dari Express.co.uk, Kamis (6/2/2020), kabut tebal yang telah melanda Wuhan memicu kekhawatiran bahwa jumlah korban jiwa di dalam China yang terkena virus corona lebih tinggi dari yang dilaporkan. Hal ini setelah berada video di media sosial yang tampak menunjukkan kota dalam kabut misterius yang menurut penduduk telah keluar entah dari mana.

Video-video tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kabut asap tersebut adalah hasil dari asap dari krematorium yang membakar tubuh yang terinfeksi coronavirus “24 jam sehari”. Itu terjadi sehari setelah Komisi Kesehatan Nasional di China memerintahkan semua kematian akibat virus korona dikremasi, dengan penguburan dan pemakaman dilarang, untuk mencegah penyebaran penyakit.

Seorang pengguna twitter, Mary Langan mengatakan, “Tubuh-tubuh itu menumpuk lebih cepat daripada yang mereka bisa kremasi. Ini adalah kabut Wuhan.”

Kabut Tebal juga Pernah di Wuhan pada 2012

Penelusuran kaldera.id, kebenaran dari video yang beredar soal kabut asap di wuhan muncul akibat pembakaran mayat korban virus korona, patut diselidiki lebih jauh. Pasalnya, dikutip dari Republika.co.id, kabut tebal kuning kehijauan juga pernah melanda Wuhan pada Juni 2012. Wuhan salah satu kota metropolitan Cina, tiba-tiba diselimuti asap tebal kekuningan. Wuhan dikenal punya masalah soal polusi udara.

Situasi saat itu, kontan meningkatkan ketakutan sembilan juta penghuninya. Saksi mata mengatakan kabut itu mendadak muncul di pagi hari, membuat warga cepat-cepat menggunakan masker wajah. “Saya melihat keluar jendela kantor dan saya tak bisa mempercayai penglihatan sendiri,” tutur salah satu warga, Li Yunzhong. Ia menggambarkan asap di wuhan sedikit tak tembung pandang dengan warna semburat warna kekuningan dan kehijauan.(ecu/ f rozi)