MEDAN, Kaldera.id – Menteri BUMN, Erick Tohir mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik karena ketersediaan masker dan alat-alat kesehatan karena di Kimia Farma masih tersedia sebanyak 4.000 masker perhari se-Indonesia.
Dari pantauan Kaldera di beberapa apotek Kimia Farma di kota Medan, masker serta hand sanitizer masih kosong sejak sebulan lalu pasca munculnya wabah virus corona di Wuhan, China.
Kiki, salah satu staf di Apotek Kimia Farma di Jl. Sisingamangaraja, mengatakan dalam satu bulan terkahir belum ada masker yang masuk ke apoteknya.
” Belum ada, masih tetap kosong,” kata dia kepada Kaldera.id, Kamis (5/3/2020).
Dia juga mengatakan belum mendapat informasi soal persediaan masker seperti yang dikatakan Menteri BUMN.
” Belum ada juga, apotek Kimia Farma yang di pusat (Jl. Palang Merah Medan) juga belum punya stok soalnya,” kata dia.
Keterbatasan masker dan hand sanitizer di beberapa apotek membuat masyarakat beralih membeli alkohol sebagai pengganti hand sanitizer.
” Karena lagi pada kosong, banyak yang beli alkohol juga untuk pengganti hand sanitizer,” jelasnya.
Sama halnya dengan Rosyima Tarigan, pimpinan di Apotek Kimia Farma Jl. Jamin Ginting yang juga belum mendapat stok masker dan hand sanitizer.
” Masih kosong kak, mungkin belum merata penyebarannya. Masih yang di Jakarta mungkin,” ucapnya.
Rosyima mengatakan terakhir mereka mendapat jatah masker sebanyak dua box pada Rabu (4/3/2020).
” Rabu kami terakhir dapat, itu pun udah kami batasi pembeliannya oleh masyarakat. Biar kebagian kan,” ucapnya.
Dia juga menyarankan masyarakat untuk membeli vitamin sebagai penangkal virus Corona dikarenakan stok masker dan hand sanitizer yang masih langka. (finta rahyuni)