BEIJING, kaldera.id- Media China Sin Chew Daily melaporkan, China melihat lonjakan dalam kasus perceraian setelah wabah Covid-19.
Ketika anggota masyarakat mulai kembali bekerja di Xian, 17 kantor Biro Urusan Sipil di kota itu menyaksikan peningkatan petisi perceraian.
Mengutip the China Business Gazette, beberapa biro memiliki pendaftaran perceraian yang penuh hingga 18 Maret.
Banyak yang berspekulasi bahwa waktu yang lama pasangan menikah terjebak di rumah setelah tindakan karantina menyebabkan fenomena tersebut.
“Karena wabah, banyak suami dan istri telah terkurung di rumah satu sama lain selama sebulan penuh; konflik pasti akan muncul,” kata seorang karyawan di biro distrik Beilin seperti yang dikutip The Star, Senin (16/3/2020).
Dia menambahkan bahwa mungkin juga bahwa biro ditutup selama sebulan terakhir dan bahwa pasangan yang ingin bercerai hanya bisa melakukannya ketika mereka kembali beroperasi minggu ini.
Dilaporkan juga bahwa Biro Urusan Sipil sedang mencoba untuk menghentikan antrean orang, dengan mengharuskan mereka yang ingin bercerai untuk mendaftar dan memilih waktu melalui portal online mereka. (cnn/finta rahyuni)