MEDAN, kaldera.id- Sebanyak 79 rumah sakit top di Malaysia siap menampung pasien yang akan berobat ke Malaysia setelah dibukanya perbatasan per April 2022, kata Mohd Daud Mohd Arief, CEO Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) di Medan, Senin (19/9/2022) malam.
Kesiapan 79 rumah sakit tersebut akan ditandai dengan expo Malaysia Healthcare diikuti 24 rumah sakit anggota MHTC yang hadir langsung di Center Point Medan 22-25 September, katanya.
Hadir dalam acara tersebut Konsulat Jenderal Malaysia di Medan Aiyub Omar, Director Marketing MHTC Farah Delah Suhaimi serta para undangan. Termasuk asosiasi pariwisata, travel agent dan media lokal.
Mohd Daud menegaskan selama pandemi tingkat kunjungan pasien berobat ke Malaysia memang turun drastis. Hal itu bisa dilihat dari data 2019 masih ada 1,2 juta orang datang berobat. Namun di 2020 turun menjadi 681 ribu kunjungan dan periode 2021 turun lagi menjadi 561. “
“Setelah pandemi terkendali, tentu saja rumah sakit di Malaysia harus kembali menggencarkan promo nya untuk memberi tahu seluruh warga dan pasien di Indonesia bahkan kita sudah siap menerima mereka,” tuturnya. Sebab, kata dia, dari total kunjungan pasien selama ini seperti yang terjadi di 2019 sebanyak 1,2 juta orang maka 60 persen dari Indonesia kemudian 40 persen berasal dari Medan.
“Itu sebabnya kita mulai expo di sini dengan menghadirkan 24 rumah sakit di Center Point,” jelas Mohd Daud. Dia berharap kehadiran mereka di Medan pada bulan ini bisa disambut travel agent sekaligus untuk mempromosikan paket perawatan yang bisa dikombinasikan dengan paket wisata.
Sebab, menurut Mohd Daud, ada dua tipe kunjungan orang Indonesia yang datang ke Malaysia untuk urusan medis. “Pertama adalah orang yang datang untuk perawatan secara keseluruhan. Artinya memang perlu berobat dan berharap kesembuhan dari penyakit yang dialami. Kedua, memang mereka datang untuk berwisata sekaligus pelayanan medis. Untuk dua tipe kunjungan ini kita siapkan semua akomodasi dan paket yang bisa dikerjasamakan dengan travel agent,” jelasnya.
Apalagi, menurut dia, banyak orang Indonesia yang datang berobat ke Malaysia untuk beberapa penyakit tertentu. Seperti sakit jantung, kanker, ortopedi (tulang) serta beberapa jenis penyakit lainnya.
“Nanti di expo yang akan berlangsung akhir September kita harapkan warga Medan memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi secara langsung dengan rumah sakit yang ada di Malaysia sebagai penyedia jasa kesehatan,” tuturnya.
Banyak benefit yang bisa didapatkan pasien
Setelah Mohd Daud berbicara dilanjutkan dengan penjelasan dari Farah Delah Suhaimi terkait beberapa hal kemudahan dan fasilitas yang didapatkan dari sistem perawatan rumah sakit di Malaysia. Dia mengungkapkan setidaknya proses perawatan dan pengobatan di rumah sakit yang tergabung dalam Malaysia Healthcare Travel Council adalah layanan kelas dunia, kemudian terjangkau dari sisi biaya. “Sebab setidaknya berobat ke rumah sakit yang ada di Malaysia akan lebih hemat 60-80 persen dibanding ke Amerika misalnya,” kata Farah.
Selain itu juga ada kemudahan akses yang ditawarkan sehingga banyak benefit yang bisa didapatkan pasien. “Tentu saja seperti yang disampaikan Encik Mohd Daud, kita berharap kerjasama dengan travel agent di Medan untuk memajukan wisata medis ini,” ungkapnya.
Sedangkan Aiyub Omar, yang merupakan Konsulat Jenderal Malaysia, mengatakan isu kesehatan akan selalu menjadi hal paling fokus yang diperhatikan oleh negara mana saja. “Kita melihat dari data yang disampaikan Malaysia Healthcare Tourism Council bahwa Indonesia adalah satu negara dengan banyak warga berobat ke Malaysia.”
Karena itu pula Malaysia akan berupaya memberikan pelayanan maksimal dan tentu saja menjadikannya salah satu paket yang bisa dikerjasamakan dengan travel agent terutama dalam bentuk wisata medis, kata Aiyub Omar. Di ujung acara, panitia dari MHTC juga memberikan doorprize kepada pengunjung termasuk voucher untuk medical check up gratis. (armin nasution)