Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Sabtu, 25 Okt 2025
Legislator Golkar Apresiasi Langkah Gubernur Bobby Tekan Inflasi
Tensi Memuncak! PSMS vs Persiraja, Pertaruhan Harga Diri di Stadion Utama Sumut
BI Diminta Buka Data ‘Dana Parkir’ di Sumut, Peneliti Nilai Menkeu Purbaya Keliru
Dewan Ingatkan Jangan Ada Kepentingan Politik Dalam Seleksi Calon Direksi BUMD
Rommy Van Boy Desak Pemko Medan Tindak Pelanggaran Sempadan Sungai di J-City dan CityView
Pemprov Sumut Perketat Pengawasan MBG
Wali Kota Binjai Diduga Lantik Keluarga di Jabatan Strategis, BKPSDM: “Kok Kesitu Larinya”
DPRD Sumut: Data Dana Parkir Perlu Diverifikasi Bersama Kemenkeu dan BI
Bank Sumut dan Kejati Perkuat Kerja Sama Tingkatkan Tata Kelola dan Mitigasi Risiko Hukum
Raisa Resmi Gugat Cerai Hamish Daud
Legislator Golkar Apresiasi Langkah Gubernur Bobby Tekan Inflasi
Tensi Memuncak! PSMS vs Persiraja, Pertaruhan Harga Diri di Stadion Utama Sumut
BI Diminta Buka Data ‘Dana Parkir’ di Sumut, Peneliti Nilai Menkeu Purbaya Keliru
Dewan Ingatkan Jangan Ada Kepentingan Politik Dalam Seleksi Calon Direksi BUMD
Rommy Van Boy Desak Pemko Medan Tindak Pelanggaran Sempadan Sungai di J-City dan CityView
Pemprov Sumut Perketat Pengawasan MBG
Wali Kota Binjai Diduga Lantik Keluarga di Jabatan Strategis, BKPSDM: “Kok Kesitu Larinya”
DPRD Sumut: Data Dana Parkir Perlu Diverifikasi Bersama Kemenkeu dan BI
Bank Sumut dan Kejati Perkuat Kerja Sama Tingkatkan Tata Kelola dan Mitigasi Risiko Hukum
Raisa Resmi Gugat Cerai Hamish Daud
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 388
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Ketua KNPI Sumut, Samsir Pohan.
Baca Juga
Kepala Daerah Diminta Alokasikan Anggaran Penanganan COVID-19
27 Mar 2020

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Plt Bupati Langkat, Syah Afandin saat menghadiri Roadshow Bus KPK
Baca Juga
Dari 2004- 2023, KPK Telah Menangkap 1.700 Orang Tersangka Korupsi
26 Okt 2023

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Pelebaran Parit Emas Ditargetkan Selesai Desember Ini
Ketua DPRD Sumut Terima Audiensi SMSI
Gus Irawan: Pinjol Ilegal Meresahkan
Pasca Direkomendasikan Aman, 8.078 Ibu Hamil di Medan Sudah Divaksin
KPU Tunda Tahapan Pilkada, tapi tak Termasuk Pemungutan Suara
Pekan Depan PDI Perjuangan Umumkan Jagoan di 45 Pilkada, Ada dari Sumut

Pos Terkait

Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Disporasu) menggagas pemanfaatan data kepemudaan berbasis elektronik dalam pengembangan Provinsi Sumut layak pemuda.
3 tahun  lalu
Dispora Gagas Aplikasi Data Kepemudaan Sumut
Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Daerah Sumatera Utara menaruh komitmen serius melawan Covid-19.
4 tahun  lalu
IAKMI Sumut Bentuk KAR-C, Dorong Pemprovsu Bangun Data Terintegrasi Covid-19
Konferensi pers terkait pelanggaran UU Karantina Kesehatan.
5 tahun  lalu
GM Hairos Park jadi Tersangka, Langgar UU Karantina Kesehatan
Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBA) SMA Eria Medan kembali lagi melakukan sebuah kegiatan besar bertajuk ajang bertemu kawan lama dalam kemasan Reuni Akbar Perdana IKBA SMA Swasta Eria Medan di Hotel Madani Medan, Minggu (27/6/2021).
4 tahun  lalu
IKBA SMA Eria Medan Gelar Reuni Akbar Perdana
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menetapkan pembayaran manfaat jaminan hari tua atau JHT hanya dapat dicairkan saat usia peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 56 tahun.
3 tahun  lalu
Menaker Bikin Aturan: JHT BPJS Ketenagakerjaan Baru Bisa Cair di Usia 56 Tahun
Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Gabungan, Lailatul Badri
10 bulan  lalu
Pemko Medan Didesak Segera Tuntaskan Pengerjaan Proyek Infrastruktur Tahun Ini

Trending

01.
4 hari  lalu
Akademisi UMSU: Langkah Gubernur Bobby Ganti Pejabat Lemah Sudah Tepat
02.
4 hari  lalu
Kembalikan Postur Ideal APBD, Bupati Tapsel Pangkas TPP Hingga 50 Persen
03.
5 hari  lalu
Gubernur Bobby Tunjuk Suib Jadi Plt Kadis Perkim Gantikan Hasmirizal Lubis
04.
5 hari  lalu
Hari Osteoporosis, Ribuan Warga Medan Jalan Sehat di Anlene OsteoWalk 10.000 Langkah
05.
5 hari  lalu
Wakil Wali Kota Medan Zakiyuddin Harahap Terima Kunjungan Presiden Universitas dan Pimpinan Ponpes Darunnajah

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
BI Diminta Buka Data ‘Dana Parkir’ di Sumut, Peneliti Nilai Menkeu Purbaya Keliru
Dewan Ingatkan Jangan Ada Kepentingan Politik Dalam Seleksi Calon Direksi BUMD
Pemprov Sumut Perketat Pengawasan MBG
Rommy Van Boy Desak Pemko Medan Tindak Pelanggaran Sempadan Sungai di J-City dan CityView
Tensi Memuncak! PSMS vs Persiraja, Pertaruhan Harga Diri di Stadion Utama Sumut
Home Trending Cari Bagikan Lainnya