Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Minggu, 01 Jun 2025
Rico Waas Tiru JAKI, Siap Ubah Layanan Publik Medan
Walikota Medan Hadiri IFW 2025, Dukung Fesyen Nusantara
Rico Waas Tinjau RDF Rorotan, Cari Solusi Sampah Medan
Kadispora Sumut: Rakor Musda Kwarda Sumut Sesuai Mekanisme, Jangan Dipolitisasi
Wakil Bupati Tapsel Buka Program Pengobatan Gratis di Angkola Sangkunur
Pemkab Tapsel dan Polri Bahas Solusi Jalan Batu Jomba, Jalur Vital Ekonomi Antar Wilayah Sumut
Rakor Kwarda GP Sumut Sepakat Musda Juni 2025, Kadispora: Maksimalkan Kerja Pramuka untuk Generasi Muda
MPP Roadshow Belawan Layani 1.199 Warga dalam Dua Hari
MAJU Indonesia Diapresiasi Ilham Habibie, Usulkan BJ Habibie sebagai Pahlawan Nasional
Serahkan 692 SK CPNS Pemprov Sumut, Gubernur Bobby Ingatkan Tugas Sebagai Pelayan Masyarakat
Rico Waas Tiru JAKI, Siap Ubah Layanan Publik Medan
Walikota Medan Hadiri IFW 2025, Dukung Fesyen Nusantara
Rico Waas Tinjau RDF Rorotan, Cari Solusi Sampah Medan
Kadispora Sumut: Rakor Musda Kwarda Sumut Sesuai Mekanisme, Jangan Dipolitisasi
Wakil Bupati Tapsel Buka Program Pengobatan Gratis di Angkola Sangkunur
Pemkab Tapsel dan Polri Bahas Solusi Jalan Batu Jomba, Jalur Vital Ekonomi Antar Wilayah Sumut
Rakor Kwarda GP Sumut Sepakat Musda Juni 2025, Kadispora: Maksimalkan Kerja Pramuka untuk Generasi Muda
MPP Roadshow Belawan Layani 1.199 Warga dalam Dua Hari
MAJU Indonesia Diapresiasi Ilham Habibie, Usulkan BJ Habibie sebagai Pahlawan Nasional
Serahkan 692 SK CPNS Pemprov Sumut, Gubernur Bobby Ingatkan Tugas Sebagai Pelayan Masyarakat
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 290
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Para pemain MU merayakan gol B Fernandes ke gawang Leeds United. Dalam laga ini Setan Merah unggul 4-2.foto:ist
Baca Juga
Bertandang ke Elland Road, MU Menang 4-2
21 Feb 2022

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Medan, Rudiawan Sitorus
Baca Juga
Politisi PKS Ingatkan Program Bedah Rumah dan Sulitnya Urus PBG Harus Jadi Perhatian
03 Agu 2023

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Sakit Hati Ditagih Uang Kos, Isteri Mantan Sekda Siantar Dibunuh
Chelsea dan Tottenham Kena Epic Comeback Dihadapan Pendukung Setianya
KPK Cekal Aziz Syamsuddin Keluar Negeri
Ringankan Beban Masyarakat Kurang Mampu, Pemkab Langkat Gelar Pasar Murah di 23 Kecamatan
Masuk Penataan Kesawan, Jajanan Kuliner Merdeka Walk Direlokasi?
Dispora Gagas Aplikasi Data Kepemudaan Sumut

Pos Terkait

Ikatan Alumni SMAN 11 eks 10 (11/10) Medan melalui program Alumni Bersedekah menyalurkan 157 paket santunan Ramadhan bagi anak yatim dan keluarga yang membutuhkan dari keluarga besar alumni dan masyarakat sekitar sekolah, Minggu (24/4/2022).
3 tahun  lalu
Alumni SMAN 11/10 Bersedekah Salurkan 157 Paket Ramadhan
Baskami Ginting saat bertemu masyarakat, Selasa (6/2/2024).(HO/kaldera)
1 tahun  lalu
Baskami Serukan Keadilan bagi Korban Mafia Tanah
PT Indonesia Asahan Aluminium (persero) Inalum menyerahkan bantuan berupa 40 unit sprayer, 40 set cangkul, 40 pcs topi caping kepada Kelompok Tani Jaya Makmur, kemarin.
3 tahun  lalu
Kelompok Tani Jaya Makmur Dapat Bantuan Alat Pertanian dari PT Inalum
Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy saat bertemu ulama
1 tahun  lalu
Wujudkan Langkat Yang Maju, Pi Bupati Minta Saran Ulama
Pembangunan ruas Jalan Tol Indrapura-Kisaran telah mencapai 87,49 persen. Jika telah beroperasi maka jarak tempuh dari Kota Medan ke Kisaran, Asahan hanya 2 jam.
1 tahun  lalu
Tol Indrapura-Kisaran Hampir Selesai, Jarak Medan-Kisaran Hanya Ditempuh 2 Jam
Walikota Medan, Bobby Nasution saat bermain sepak bola di Stadion Teladan Medan beberapa waktu lalu. Pemko Medan melalui OPD terkait akan menambah kapasitas penonton stadion tesebut dalam waktu dekat. Foto:IST
3 tahun  lalu
Memasyarakatkan Olahraga, Dispora Maksimalkan Sarana Yang Ada

Trending

01.
5 hari  lalu
Dewan Minta Walikota Tindak Kepling 27 Belawan II
02.
6 hari  lalu
Rico Waas Tegaskan Pemko Medan Tak Henti Pencarian Anak Hanyut di Sungai Deli
03.
5 hari  lalu
Asosiasi Dosen PPPK Gelar Munas, Ini Rekomendasi untuk Pemerintah
04.
5 hari  lalu
Program Zero Lampu Padam Diharapkan Tak Sekadar Menyenangkan Hati Masyarakat
05.
2 hari  lalu
Rakor Kwarda GP Sumut Sepakat Musda Juni 2025, Kadispora: Maksimalkan Kerja Pramuka untuk Generasi Muda

Ads

Ads
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Rico Waas Tiru JAKI, Siap Ubah Layanan Publik Medan
Home Trending Cari Bagikan Lainnya