Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Senin, 24 Nov 2025
Hadapi Sumsel United, Pemain PSMS Siap Raih Poin di Jakabaring
Warga Medan Tuntungan Keluhkan Banjir, Wali Kota Rico Waas Langsung Tawarkan Solusi
Sumut Gelar Fashion Beauty 2025, Angkat Wastra Daerah ke Panggung Nasional
Gubernur Bobby Imbau Pramuka Aktif dalam Pemberantasan Narkoba
Tokoh Pemuda Sumut Daffasya Sinik Apresiasi Gerak Cepat Gubernur Bobby Nasution Majukan Olahraga
OJK Sumut Terima Ratusan Aduan Pinjol dan Investasi Bodong Sepanjang Tahun 2025
MFF 2025 Digelar, Usung Tema Nostalgia dan Masa Depan Sinema Indonesia
Evaluasi Pencapaian Penerimaan PAD, Wali Kota Warning Kadis Perkimcikataru Terkait Bangunan Liar
Wagub Sumut dan BAP DPD RI Bahas Penyelesaian Konflik Agraria di Sumut
Bobby Nasution Dorong ASN Pemprov Sumut Jadi Investor Pasar Modal, Direktur BEI: Paten Kali Gubernur Kalian Ini
Hadapi Sumsel United, Pemain PSMS Siap Raih Poin di Jakabaring
Warga Medan Tuntungan Keluhkan Banjir, Wali Kota Rico Waas Langsung Tawarkan Solusi
Sumut Gelar Fashion Beauty 2025, Angkat Wastra Daerah ke Panggung Nasional
Gubernur Bobby Imbau Pramuka Aktif dalam Pemberantasan Narkoba
Tokoh Pemuda Sumut Daffasya Sinik Apresiasi Gerak Cepat Gubernur Bobby Nasution Majukan Olahraga
OJK Sumut Terima Ratusan Aduan Pinjol dan Investasi Bodong Sepanjang Tahun 2025
MFF 2025 Digelar, Usung Tema Nostalgia dan Masa Depan Sinema Indonesia
Evaluasi Pencapaian Penerimaan PAD, Wali Kota Warning Kadis Perkimcikataru Terkait Bangunan Liar
Wagub Sumut dan BAP DPD RI Bahas Penyelesaian Konflik Agraria di Sumut
Bobby Nasution Dorong ASN Pemprov Sumut Jadi Investor Pasar Modal, Direktur BEI: Paten Kali Gubernur Kalian Ini
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 417
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Pemain Lazio dihadang pemain Atalanta ketika kedua tim bertemu di Stadion Olimpico, Minggu (12/2/2023). Dalam laga itu Atalanta menang 2-0. Foto:Reuters
Baca Juga
Kejutan Atalanta di Olimpico, Dybala Bawa Roma Raih Satu Poin Atas Lecce
12 Feb 2023

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Plt Dirut PD Pasar Kota Medan, Nasib Purba
Baca Juga
Infomasi Pasar Tradisional Lockdown, Hoaks
22 Mar 2020

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Gus Irawan Sarankan Pemerintah Lebih Agresif Dorong Perekonomian
SMK Agrobisnis Sumut di Langkat Terima Siswa Baru Juni 2021
Prospek Bisnis Kopi Diproyeksikan Terus Tumbuh
Operator Sekolah Swasta Terima Tunjangan Fungsional Tahun Depan
WKU Perekonomian Kadin Sumut Sinkronisasi Program Kerja
Dibalik Pujian Ketua BPP Kepada Dua Srikandi PHRI Sumut

Pos Terkait

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim
2 tahun  lalu
Dirut Krakatau Steel jadi Dirjen Imigrasi, Silmy Dilantik Januari 2023
Walikota Medan, Bobby Nasution sedang memasak menu makanan dari resep Megawati Soekarno Putri
3 tahun  lalu
Bobby Masak Resep Megawati
Togap Simangunsong
2 bulan  lalu
Sekda Instruksikan Pihak Kabupaten/Kota Proaktif Sikapi Kondisi Perekonomian Sumut
Rapat paripurna DPRD Medan, Selasa (10/6/2025).
5 bulan  lalu
Fraksi PDIP Desak Wali Kota Medan Nonaktifkan Pejabat Diduga Curang dalam Pemilihan Kepling
Sidang perdana gugatan class action yang dilayangkan GNPF- Ulama Sumut
5 tahun  lalu
Baru Dimulai, Sidang Perdana GNPF-U Sumut Malah Ditunda
Striker Inter Milan, Lautaro Martinez, dikepung pemain Napoli dalam laga dinihari tadi di Naples. Inter menang 1 - 3 atas Napoli.(kaldera/int)
5 tahun  lalu
Inter dan Juventus Laju, Milan Tertahan

Trending

01.
4 hari  lalu
Bikin Bangga Sumut, Tapsel Terbaik 1 Indonesia’s SDGs Action Awards 2025 Bappenas
02.
6 hari  lalu
Sampah Jadi Energi, Sumut Mantapkan Proyek PSEL di Era Kepemimpinan Bobby Nasution
03.
6 hari  lalu
Kemendagri Apresiasi Keberhasilan Sumut Turunkan Inflasi Jadi 4,97 Persen
04.
5 hari  lalu
Muryanto Amin Lanjut Rektor USU Sampai 2031
05.
4 hari  lalu
Gubernur Bobby Nasution Berhasil Dongkrak Citra Sumut Lewat Event Olahraga Internasional

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Sumut Gelar Fashion Beauty 2025, Angkat Wastra Daerah ke Panggung Nasional
Warga Medan Tuntungan Keluhkan Banjir, Wali Kota Rico Waas Langsung Tawarkan Solusi
Hadapi Sumsel United, Pemain PSMS Siap Raih Poin di Jakabaring
Home Trending Cari Bagikan Lainnya