Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Selasa, 30 Des 2025
BPK Serahkan LHP Semester II 2025, Bobby Nasution Harapkan Sinkronisasi Program dan Kebutuhan Masyarakat
Pemprov dan DPRD Sumut Sepakati Tiga Ranperda Strategis
Fraksi PKS Setujui Ranperda KTR, Dorong Penguatan Kawasan Tanpa Rokok dan Penindakan Rokok Ilegal
Gubernur Bobby Percepat Huntap Korban Banjir dan Longsor, 648 Unit Mulai Dibangun
Terus Menemui Korban Bencana, Sikap Tanggap Gubsu Bobby Dipuji Relawan
BPBD Sumut Tegaskan Bantuan Relawan Tidak Ditahan, Kendala Akibat Miskomunikasi Pengiriman
Zulham Efendi Dukung Penutupan De Tonga Bar, Tegaskan Negara Harus Hadir Lawan Narkoba
Pemprov Sumut Gelar Nonton Bareng untuk Relawan dan Pengungsi Banjir di Tapsel
Gubernur Bobby Nasution Prioritaskan Relokasi 186 KK Warga Tandihat Korban Banjir dan Longsor
PSMS Medan Bungkam Sriwijaya FC 3-1 di Jakabaring, Rudiyana Borong 2 Gol
BPK Serahkan LHP Semester II 2025, Bobby Nasution Harapkan Sinkronisasi Program dan Kebutuhan Masyarakat
Pemprov dan DPRD Sumut Sepakati Tiga Ranperda Strategis
Fraksi PKS Setujui Ranperda KTR, Dorong Penguatan Kawasan Tanpa Rokok dan Penindakan Rokok Ilegal
Gubernur Bobby Percepat Huntap Korban Banjir dan Longsor, 648 Unit Mulai Dibangun
Terus Menemui Korban Bencana, Sikap Tanggap Gubsu Bobby Dipuji Relawan
BPBD Sumut Tegaskan Bantuan Relawan Tidak Ditahan, Kendala Akibat Miskomunikasi Pengiriman
Zulham Efendi Dukung Penutupan De Tonga Bar, Tegaskan Negara Harus Hadir Lawan Narkoba
Pemprov Sumut Gelar Nonton Bareng untuk Relawan dan Pengungsi Banjir di Tapsel
Gubernur Bobby Nasution Prioritaskan Relokasi 186 KK Warga Tandihat Korban Banjir dan Longsor
PSMS Medan Bungkam Sriwijaya FC 3-1 di Jakabaring, Rudiyana Borong 2 Gol
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Lebih Dalam Melihat Fenomena Inflasi

redaksi
4 Sep 2023 08:54
Medan Opini 0 456
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

 

Oleh Armin Nasution

Walikota Medan, Bobby Nasution didampingi Inspektur Kota Medan saat memberikan keterangan pers terkait pengerjaan lampu jalan di 8 kawasan kepada wartawan di Balai Kota Medan, Selasa (9/5/2023) . Foto: reza sahab
Baca Juga
Bobby: Lampu Jalan “Pocong” akan Dibongkar, Pemborongnya Diminta Kembalikan Uang
09 Mei 2023

TULISAN ini masih merupakan lanjutan topik lalu namun belum akan menyinggung islamic social finance sebagai solusi inflasi. Bahwa benar, dalam ekonomi konvensional ternyata pertumbuhan tinggi akan digerogoti inflasi.

Ekonomi kita terus tumbuh tapi di sisi lain harga barang kebutuhan juga bergerak naik.

​Uang yang kita dapatkan betapa pun banyaknya ternyata tak mampu mengimbangi kenaikan harga. Itu pula yang menunjukkan daya beli uang yang kita miliki semakin lama kian lemah.

Kasipenkum Kejatisu Yos A Tarigan (tiga dari kiri) menerima plakat dari Rektor UMI Medan. Jaksa Masuk Kampus jadi program andalan Kejaksaan bangun literasi hukum.(kaldera/ist)
Baca Juga
Jaksa Masuk Kampus UMI Medan, Bahas Medsos dan Dampak Hukum
19 Jan 2023

Dulu, tahun 1970-an uang Rp100 ribu itu sudah bisa beli banyak kebutuhan. Sekarang Rp1 juta pun daya belinya masih sangat minim.

​Itu sebabnya inflasi adalah bahaya laten dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi bukan berarti inflasi tidak diperlukan. Dalam berbagai kajian ekonomi, inflasi yang terkendali juga penting.

Artinya inflasi merupakan cerminan kenaikan daya beli. Yang jadi problem, jika inflasi tak bisa dikendalikan.

​Bagaimana kita melihat potret inflasi ini lebih detil di Sumut, misalnya?Menurut data Bank Indonesia hingga Juli 2023 tingkat inflasi mencapai 0,3 persen, sedangkan angka year on year ada diangka 2,54 persen dan jika dilihat dari bulan Januari-Juli inflasi ada diangka 0,98 persen.

​Sejauh ini angka itu masih terkendali. Kenapa? Karena secara nasional pun target inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen. Artinya angka inflasi harus ada diangka 2-4 persen.

Dengan target inflasi sebesar itu masih make sense jika pertumbuhan ekonomi di atasnya.

Angka inflasi harus berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi karena tidak ada artinya jika pertumbuhan ekonomi tinggi lalu inflasi melebihi pertumbuhan itu sendiri.

Tahun ini Bank Indonesia optimis inflasi akan berada diangka 2 persen. Di Sumut, kita masih menghitung inflasi dengan mengukur di lima kota indeks harga konsumen.

Yaitu Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padangsidimpuan dan Gunungsitoli. Sedangkan kabupaten lain menjadi Indeks Pemantau Harga (IPH).

Sumber utama inflasi di Sumut ternyata dipengaruhi oleh komoditas. Kenaikan harga beras sedikit saja itu akan mendorong inflasi tinggi.

Sedangkan komoditas lain yang sangat berpengaruh adalah bawang. Ini merupakan salah satu pendorong inflasi yang sangat volatile.

Lalu hal lain yang sering menyebabkan inflasi tinggi adalah jalur distribusi yang sangat panjang.

Karena seringkali pasok kebutuhan yang harusnya sampai di pasar dengan harga normal tak pernah tercapai.Inipun salah satu problem utama.

Bahkan petani sebagai sumber utama penghasil pangan tak menikmati hasilnya saat harga di pasar tinggi.

Misal, cabai di pasar sudah mencapai Rp100 ribu, tapi karena panjangnya jalur distribusi ternyata di tingkat petani harga cabai bisa ditebus Rp30 ribu sampai Rp45 ribu.

Intinya penyumbang utama inflasi termasuk Sumut dan Indonesia datang dari komoditas pangan. Setiap kali terjadi inflasi tinggi jika ditelusuri lebih jauh akan mengarah kepada kebutuhan pangan.

Selain itu yang harus diwaspadai adalah import inflation. Atau mengimpor inflasi dari luar.

Kita ini masih punya ketergantungan bahan pokok dengan negara lain. Jadi ketika di sana terjadi kenaikan harga otomatis akan langsung berpengaruh ke negara pengimpor.

Hingga tahun ini berbagai lembaga keuangan dunia masih khawatir dengan ancaman inflasi terutama efek dari perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan belum tahu kapan selesai.

Jika kemudian negara-negara terkait melakukan pengetatan kebijakan pangan, kemudian stok di pasar berkurang, otomatis negara-negara yang masih ketergantungan dengan impor pangan akan menghadapi kenaikan harga. Imported inflation tetap jadi ancaman.

Upaya untuk mengendalikan inflasi sudah dilakukan dengan berbagai cara. Strategi paling utama saat ini adalah dorongan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar melek inflasi.

Dulu gejala inflasi tinggi hanya dikhawatirkan oleh pemerintah pusat dan otoritas moneter. Sekarang berbeda. Semua kepala daerah harus faham inflasi.

Pemerintah mengefektifkan secara maksimal tim pengendalian harga di daerah untuk memantau inflasi yang terjadi.

Itu kemudian yang disebut dengan geranakan nasional pengendalian inflasi pangan. Selain dengan mendorong kerjasama antar daerah untuk memintas jalur distribusi.

Inflasi ini layaknya tekanan darah, jika terlalu tinggi berbahaya dan jika terlalu rendah juga berbahaya.

Sehingga harus benar-benar dijaga agar harga tidak memberatkan konsumen dan masih memberikan keuntungan ke produsen.

Sering pihak yang paling diuntungkan dari inflasi yang bagian tengah (distributor/price maker) bukan petani karena panjangnya jalur distribusi.

Armin nasutionekonomi konvensionalInflasiislamic social finance
Pos Terkait
Gus Irawan Minta Pemerintah Jaga Likuiditas Dan Inflasi
Sumut Bermartabat Hanya Sebatas Cakap-cakap
Tak Ada Lagi Penggusuran Rumah Ibadah, Dewan Masjid Dukung Tekad Bobby – Aulia
PTS Non Elit Boleh Gunakan KIP Kuliah
Pj Bupati Langkat Harapkan Klaster Budidaya Udang Jadi Destinasi Wisata Edukasi
Kadis Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan di Warning Segera Lakukan KAD

Pos Terkait

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara menyalurkan bantuan sosial berupa beras kepada pengemudi ojek online (ojol) di Kota Medan, Jumat (12/9/2025).
3 bulan  lalu
Kadin Sumut Peduli Ojol, Salurkan 4 Ton Beras
Gus Irawan Pasaribu Anggota Komisi XI DPR RI
2 tahun  lalu
Reses Ke Balige, Gus Irawan Tegaskan Transaksi UMKM Harus Non Tunai
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution
7 bulan  lalu
Gubernur Sumatera Utara Targetkan Investasi Rp100 Triliun per Tahun sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Zulkarnain Lubis
2 tahun  lalu
Total Asetnya Capai Rp30, 5 Triliun, Pemko Medan Fokus Tata Kelola Aset Secara Yuridis dan Administrasi
Tia Ayu Anggraini
4 bulan  lalu
Fraksi Gerindra Tegaskan Pentingnya RPJMD yang Pro-Rakyat
Tim Arung Jeram Sumut berfoto bersama Ketua Pengprov FAJI Sumut Dimas Tri Adji (dua dari kiri), Dewan Pembina FAJI Sumut Ir H Soekirman (tiga dari kiri) dan pengurus lainnya usai penyambutan kepulangan atlet dari Aceh Tenggara, Kamis (20/9/2024) malam.(HO FAJI/kaldera)
1 tahun  lalu
Sambut Atlet PON Peraih 8 Medali, FAJI Sumut Beri Bukti Arung Jeram Punya Prestasi

Trending

01.
2 hari  lalu
PSMS Medan Bidik Kemenangan di Kandang Sriwijaya FC
02.
2 hari  lalu
PSMS Medan Bungkam Sriwijaya FC 3-1 di Jakabaring, Rudiyana Borong 2 Gol
03.
5 hari  lalu
Pastikan Kesiapan Transportasi Nataru, Gubernur Sumut Pantau Bandara Kualanamu dan Stasiun Medan
04.
5 hari  lalu
Dewan Pengupahan Usulkan UMK Medan 2026 Naik 8 Persen Menjadi Rp4,33 Juta
05.
1 hari  lalu
BPBD Sumut Tegaskan Bantuan Relawan Tidak Ditahan, Kendala Akibat Miskomunikasi Pengiriman

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
Fraksi PKS Setujui Ranperda KTR, Dorong Penguatan Kawasan Tanpa Rokok dan Penindakan Rokok Ilegal
Gubernur Bobby Percepat Huntap Korban Banjir dan Longsor, 648 Unit Mulai Dibangun
Pemprov dan DPRD Sumut Sepakati Tiga Ranperda Strategis
BPK Serahkan LHP Semester II 2025, Bobby Nasution Harapkan Sinkronisasi Program dan Kebutuhan Masyarakat
Home Trending Cari Bagikan Lainnya