Sopir Angkot 04 Gratiskan Ongkos tiap Jumat, Ini Respon Penumpangnya

Pak Maman, sopir angkutan kota KPUM line 04 yang menggratiskan ongkos penumpang mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 tengah hari. (kaldera/zulfithri)
Pak Maman, sopir angkutan kota KPUM line 04 yang menggratiskan ongkos penumpang mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 tengah hari. (kaldera/zulfithri)

MEDAN, kaldera.id- Cerita Pak Yahman atau biasa dipanggil Pak Maman yang berani menggratiskan ongkos angkutan line 04 jurusan Amplas ke Sambu mulai pk.06.00-pk.12.00 setiap hari Jumat direspon para penumpangnya.

Dihubungi terpisah beberapa penumpang angkot 04 yang disopiri Pak Maman, Jumat (24/01/2020), di Simpang Amplas meresponnya. Mereka awalnya terheran-heran, kebingungan, karena ongkosnya tak diterima tak terima. Enam bulan lalu mereka bingung, heran, kenapa bisa gratis.

BACA : Inspiratif, Sopir Angkot 04 Ini Gratiskan Ongkos Tiap Jumat

Namun di balik itu banyak juga yang salut ditengah keheranannya atas sikap Pak Maman. Bahkan salah satu Dosen UIN Susanti, yang menumpang di angkot 04 BK 1130 GE itu mengungkapkan pendapatnya.

“Banyak cara untuk beramal,” katanya.

Dia selalu naik angkot 04 menuju tempatnya bekerja, namun Jumat kemarin kebetulan menumpang di angkot Pak Maman.

“Sebagian malah ada yang bilang saya lagi ulang tahun. Namun niat itu ikhlas dari hati kami. Semoga membantu penumpang, dan itu saja yang dapat saya lakukan untuk turut memuliakan Hari Jumat,” kata Pak Maman saat ditanya soal respon penumpang.

“Saya percaya, sedekah dan keutamaan Hari Jumat itu berkah. Walaupun sedikit tapi itulah yang bisa saya lakukan bersama keluarga. Rezeki kita sudah ada takarannya. Tidak banyak pun asal berkah itu sudah membahagiakan,” sambungnya lagi.

Padahal dulu, Pak Maman sebenarnya pernah jadi supir mobil rental dan pernah pula bekerja di panglong. “Saya tak mampu memberi apa-apa. Ini saja yang bisa dilakukan, dan Alhamdulillah isteri pun pengertian dan malah menyemangati,” ujarnya.

Kemarin, usai berbincang singkat dengan Pak Maman di atas angkotnya, dia pun sudah siap di belakang kemudi. Dengan topi sederhana dan kaus oblong putih, usai Jumatan, dia pun meneruskan pekerjaannya, tentu dengan tulisan ongkos gratis yang sudah dicabut. Dan di mata kawan-kawannya sesama supir angkutan, Pak Maman ini adalah orang yang selalu menunaikan shalat. (zulfithri/pkl/arn)