Lewati Batas Psikologis, Rupiah Anjlok Jadi 15.015 per Dolar AS

Rupiah Lampaui 16.000, BI Sudah Guyur Pasar Rp300 T ( ft : cnn)
Rupiah Lampaui 16.000, BI Sudah Guyur Pasar Rp300 T ( ft : cnn)

JAKARTA, kaldera.id – Nilai tukar rupiah tembus Rp15.015 per dolar AS pada Selasa (17/3) pukul 10.19. Posisi tersebut melemah 0,55 persen dibandingkan awal pekan kemarin. Nilai rupiah terhadap dolar AS sendiri sudah melemah sejak virus corona (covid-19) memasuki wilayah Indonesia.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai tren pelemahan rupiah sebagian besar diakibatkan oleh kekhawatiran pasar terhadap kondisi penyebaran covid-19 yang tak dapat diprediksi. Kondisi tersebut membuat pasar mengalihkan investasi mereka dari aset berisiko seperti rupiah. Akibatnya rupiah tertekan.

“Aset-aset berisiko masih tertekan, semalam wallstreet jatuh dalam lebih dari 12 persen. Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah corona masih tinggi,” kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/3).

Kendati menilai potensi pelemahan rupiah akan berlanjut Ariston masih melihat secercah harapan. Dia mengatakan, rupiah masih dapat terangkat apabila pasar merespons baik sentimen persiapan stimulus pemerintah dari berbagai negara.

“Rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran virus corona, namun sentimen stimulus bisa membantu menahan pelemahan rupiah,” jelasnya.

Ariston merasa berita persiapan stimulus dari pemerintah AS ternyata membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar pagi ini. Hal tersebut tercermin dari indeks Nikkei bergerak positif dan S&P Futures pada dini hari.

Saat ini, Pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Selain AS, diketahui Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus 12,1 miliar NZD pagi ini, diikuti oleh persiapan stinulus moneter dari Bank Sentral Australia. (ara/agt/cnn/finta rahyuni)