Ramadan tahun ini cuaca di Indonesia sangat tidak menentu. Awalnya yang sering hujan, bisa tiba-tiba menjadi sangat panas. Karena itu, menjaga tubuh agar bugar tetap diperlukan agar bisa beraktivitas dengan optimal.
Ramadan tahun ini cuaca di Indonesia sangat tidak menentu. Awalnya yang sering hujan, bisa tiba-tiba menjadi sangat panas. Karena itu, menjaga tubuh agar bugar tetap diperlukan agar bisa beraktivitas dengan optimal.

 

MEDAN, kaldera.id – Ramadan tahun ini cuaca di Indonesia sangat tidak menentu. Awalnya yang sering hujan, bisa tiba-tiba menjadi sangat panas. Karena itu, menjaga tubuh agar bugar tetap diperlukan agar bisa beraktivitas dengan optimal.

Seperti diketahui, tidak makan dan minum selama berpuasa selama lebih dari 13 jam akan membuat tubuh kehilangan cairan. Apalagi cuaca panas yang ekstrem bisa membuat puasa terasa semakin berat karena tubuh kehilangan semakin banyak cairan.

“cuaca panas dapat menyebabkan cairan tubuh dan mineral dalam tubuh lebih cepat hilang. Selain karena tidak minum dalam waktu lama, cairan tubuh dan mineral juga bisa hilang melalui keringat, buang air kecil, dan lain sebagainya,” ujar Kabid Humas PDUI, dr. Milka Inkiriwang.

Oleh karena itu, dr. Milka menekankan pentingnya memiliki pola makan seimbang, khususnya saat sahur dan berbuka, agar tubuh tetap bugar selama menjalani puasa saat Ramadan.

Cobaan terberat saat berpuasa di cuaca panas ekstrem adalah menahan haus dan lemas karena tubuh bisa cepat kekurangan cairan dan mineral. Untuk itu, Anda harus memastikan kebutuhan cairan dan mineral dalam tubuh tetap terpenuhi.

Saat menjalani puasa, tubuh membutuhkan cairan agar dapat mengoptimalkan kinerja organ dalam tubuh. Itu menjadi alasan kenapa kebutuhan akan air mineral dalam tubuh harus terpenuhi.

Namun, Anda harus memperhatikan air mineral yang akan Anda minum. Sebab tidak semua air mineral itu sama.

Selain penuhi kebutuhan air mineral, pola makan sahur dan berbuka juga harus menjadi perhatian. Anda juga harus memperhatikan nutrisi yang diperlukan tubuh.

Puasa bukan menjadi alasan mengapa Anda jadi tidak memastikan tubuh mendapatkan gizi yang sudah seharusnya dan malah mengonsumsi makanan tidak sehat.Berikut adalah panduan makan saat sahur dan berbuka yang dianjurkan oleh para dokter.

Pakar nutrisi menyarankan agar Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan sayur-sayuran saat sahur. Untuk karbohidrat, pilih yang kompleks dan mengandung serat tinggi, seperti nasi merah, roti gandum, dan kentang yang masih ada kulitnya. Hal ini berguna untuk “mengganggu” penyerapan gula sehingga gula darah turun pelan-pelan saat puasa.

Lebih lanjut, dr. Milka menyarankan untuk minum air mineral atau air putih untuk berbuka puasa, bukan minuman manis. Alasannya adalah karena air mineral dapat menekan asam lambung, sedangkan minuman manis justru akan meningkatkan asam lambung.

Itulah mengapa dr. Milka menyarankan untuk berbuka puasa dengan air mineral, baru kemudian minum dan makan makan manis, seperti kurma. Minum air mineral saat berbuka puasa juga membuat tubuh langsung kembali aktif karena sel darah merah lebih cepat tumbuh sehingga menghasilkan lebih banyak oksigen dan energi. (det)