MEDAN, kaldera.id – Siswa SD berinisial B (8) yang dianiaya dan dirundung tetangganya sempat menjalani dirawat di RSUD Pirngadi Medan sebelum meninggal dunia. Berdasarkan pemeriksaan dokter, B mengalami pendarahan di kepala.
“Memang pada saat itu, laporannya, dia (B) adalah korban pemukulan oleh temannya dan langsung kami rawat di IGD,” kata Kepala Pelayanan Medis RSUD Pirngadi Medan, dr Shereivia Faradillah kepada detikSumut, Jumat (7/7/2023).
Sebelum dirawat di RSUD Pirngadi Medan, kata dia, B sempat ditangani rumah sakit lain. Karena di rumah sakit itu peralatan tidak memadai, B kemudian dirujuk ke RSUD Pirngadi.
Berdasarkan data yang didapat, B sudah mendapati luka sejak 6 hari sebelum dirawat di RSUD Pirngadi.
“Memang saat itu, B sudah mengalami penurunan kesadaran atau dalam istilah medis kesadarannya apatis. Artinya kalau kita rangsang, baru dia bereaksi,” jelasnya.
Ia menyampaikan B juga mengalami demam serta dalam kondisi drop. Ia mengaku pihaknya sudah berupaya melakukan tindakan medis sesuai dengan prosedur yang ada. Salah satunya melakukan Computed Tomography (CT) Scan.
“Hasil CT Scannya, B mengalami pendarahan di kepala. Sampai akhirnya sekitar pukul 19.04 WIB, B meninggal dunia,” sebutnya.
Polisi sendiri masih menyelidiki terkait peristiwa yang dialami B. Sudah ada 12 saksi yang diperiksa terkait peristiwa itu.
“Kami sudah periksa 12 saksi dan ini masih dalam pendalaman,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda, Selasa (4/7).
“Terduga pelakunya juga masih kami sesuaikan dengan aturan yang ada. Apakah pelaku ini bisa bertanggung jawab sesuai usia mereka terhadap perbuatan yang dilakukan,” tambahnya.
Valentino mengungkapkan untuk penyebab kematian B nanti akan disampaikan lebih lanjut. Ia pun menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya B.
“Sejak awal kami sudah ikut dampingi keluarga korban. Kami berbela sungkawa atas kejadian yang terjadi. Tentunya kami akan menangani kasus ini dengan ketentuan yang berlaku,” sebutnya.
Perlu diketahui, berdasarkan pengakuan ibu korban, Yusraini (37), sebelum meninggal B mengaku di-bully dan dipukuli kakak kelasnya. Peristiwa itu dialami B selepas pulang sekolah pada Kamis (22/6). Setelah itu, B mengaku badannya sakit-sakit, terutama di bagian kepala. (det)