MEDAN, kaldera.id – Sebanyak 12 pelajar SMA dari Kota Gwangju, Korea Selatan, tiba di Kota Medan untuk mempelajari budaya dan adat istiadat setempat. Kedatangan mereka merupakan bagian dari program pertukaran pelajar yang telah lama terjalin antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan Pemerintah Kota Gwangju.
Secara resmi, ke-12 pelajar tersebut diserahkan kepada orang tua asuh mereka dalam sebuah acara di Balai Kota Medan pada Rabu (12/2/2025). Penyerahan dilakukan oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting, yang mewakili Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Dalam sambutannya, Topan menyampaikan bahwa program pertukaran pelajar ini telah berjalan selama bertahun-tahun, menandakan hubungan erat antara kedua kota. Ia berharap tidak hanya pemerintah yang menjalin kerja sama, tetapi juga para pelajar dapat saling belajar tentang budaya, adat istiadat, dan karakteristik masing-masing daerah.
“Melalui program ini, kalian bisa memperluas wawasan dan membawa pengalaman berharga ini kembali ke Gwangju. Ini adalah investasi besar bagi masa depan kalian,” ujar Topan.
Sebagai bentuk dukungan, Pemko Medan menitipkan para pelajar asal Gwangju kepada orang tua asuh mereka di Medan. Topan juga menekankan pentingnya memberikan pengalaman terbaik bagi para pelajar tersebut.
“Kami percaya anak-anak ini akan diperlakukan seperti keluarga sendiri. Kami ingin mereka merasakan nilai-nilai kekeluargaan khas Indonesia yang bisa mereka bawa pulang ke Gwangju,” tambahnya.
Perwakilan Pemerintah Kota Gwangju, Kang So Myong, menyambut baik program ini dan berharap hubungan antara Medan dan Gwangju semakin erat melalui pertukaran budaya.
“Semoga melalui pertemuan ini, kita dapat lebih mengenal dan memahami budaya masing-masing kota,” katanya.
Kepala Bagian Kerja Sama Setda Kota Medan, Seri Inderahayu, mengungkapkan bahwa kerja sama antara Medan dan Gwangju telah berlangsung sejak tahun 1997, terutama dalam bidang pendidikan.
Selama enam hari di Medan, para pelajar dari Gwangju akan tinggal bersama keluarga asuh dan mengikuti berbagai kegiatan budaya. Mereka akan mengunjungi beberapa destinasi wisata bersejarah, seperti Istana Maimun, Tjong A Fie Mansion, dan Masjid Raya Medan. Selain itu, mereka juga akan belajar tentang seni dan tradisi lokal.
“Kami ingin mereka mengenal lebih dalam tentang kekayaan budaya Medan, sehingga pengalaman ini menjadi sesuatu yang tak terlupakan,” ujar Seri.
Sebelumnya, pada Oktober tahun lalu, Pemko Medan juga telah mengirimkan 12 pelajar SMA ke Gwangju dalam program serupa. Mereka belajar tentang budaya dan kehidupan masyarakat Korea Selatan, memperluas wawasan, serta membawa pulang pengalaman berharga.
Dengan adanya program ini, diharapkan hubungan antara Kota Medan dan Gwangju semakin kuat, tidak hanya di tingkat pemerintahan tetapi juga dalam membangun persahabatan antar generasi muda kedua kota. (Reza)