Gubernur Bobby Tegaskan Bantuan Banjir dari UEA di Medan Berasal dari NGO, Bukan Pemerintah

redaksi
19 Des 2025 17:21
Medan News 0 1
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menjelaskan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Kota Medan yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA). Ia menegaskan, bantuan tersebut bukan berasal langsung dari pemerintah UEA, melainkan disalurkan melalui organisasi non-pemerintah (NGO).
Hal itu disampaikan Bobby saat ditemui di Lapangan Udara Soewondo, Medan, sebelum bertolak ke Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat (19/12/2025).

“Tadi saya sudah koordinasi dengan Pak Wakil Wali Kota Medan, bahwasanya beliau menjelaskan bantuan tersebut bukan dari pemerintahnya langsung, tapi melalui NGO-nya. Kalau di sini seperti Palang Merah Indonesia, kalau di sana namanya Bulan Sabit Merah,” ungkap Bobby.

Gubernur menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mekanisme penyaluran bantuan luar negeri berbeda tergantung sumbernya.

Jika bantuan bersifat antarpemerintah atau government to government (G to G), maka penyalurannya wajib melalui pemerintah pusat.

“Apabila bantuan dari luar negeri atau G to G, maka penyalurannya harus melalui pemerintah pusat. Selanjutnya pemerintah pusat yang menyalurkan ke pemerintah daerah,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Bobby, bantuan luar negeri yang berasal dari NGO diperbolehkan disalurkan langsung ke daerah, dengan catatan tidak diserahkan langsung kepada pemerintah daerah.

“Sedangkan bantuan luar negeri dari NGO, boleh langsung ke pemerintah daerah. Hanya saja penyaluran bantuannya harus melalui NGO yang ada di sini juga. Tidak boleh pemerintah langsung,” tegasnya.

Ia menambahkan, bantuan dari NGO UEA tersebut selama ini dititipkan di gudang milik Muhammadiyah.

“Mekanismenya kalau G to G harus melalui pemerintah pusat. Kami pemerintah daerah menerima dari pemerintah pusat untuk disalurkan kepada masyarakat. Jadi, bantuan itu bukan dipulangkan, tapi diserahkan kembali. Selama ini dititipkan di gudang milik Muhammadiyah,” ujarnya.

“Kalau dari pihak NGO tidak ada masalah disalurkan kembali dengan catatan penyalurannya melalui NGO yang ada di sini,” lanjut Bobby.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan Zakiyuddin Harahap yang turut melepas keberangkatan Gubernur Bobby ke Tapanuli Selatan membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, bantuan tersebut selama ini disimpan di gudang Muhammadiyah.

“Berdasarkan keterangan BPBD Kota Medan, bantuan itu dititipkan di gudang milik Muhammadiyah. Rencananya mereka yang akan menyalurkan bantuan berupa peralatan salat dan makanan tersebut,” kata Zakiyuddin.

Ia menegaskan, pihak NGO tidak mempermasalahkan bantuan tersebut diserahkan kembali. Mengingat tujuannya murni untuk membantu korban banjir.

“Sekarang ini sudah diserahkan dan pihak NGO-nya tidak ada masalah. Alasan kenapa kami menerima saat itu karena sifatnya bantuan untuk korban banjir. Bantuan tersebut berjumlah 30 ton,” pungkasnya. (Reza)