JAKARTA,kaldera.id – Rupiah alami kenaikan seiring dengan dolar AS yang juga alami kenaikan. Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.720 per dolar AS pada Selasa (8/9) pagi.
Posisi ini menguat 20 poin atau 0,14 persen dari Rp14.740 pada Senin (7/9). Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama baht Thailand dan peso Filipina menguat masing-masing 0,01 persen. Sedangkan dolar Hong Kong dan won Korea Selatan stagnan.
Sisanya, berada di zona merah. Ringgit Malaysia melemah 0,15 persen, dolar Singapura minus 0,12 persen, yuan China minus 0,05 persen, dan yen Jepang minus 0,02 persen.
Franc Swiss melemah 0,2 persen, poundsterling Inggris minus 0,2 persen, euro Eropa minus 0,14 persen, dolar Kanada minus 0,09 persen, dan rubel Rusia minus 0,09 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan kenaikan rupiah itu terjadi di tengah penguatan dolar AS yang didukung oleh indikasi pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam sejalan dengan cukup bagusnya hasil rilis data aktivitas manufaktur dan tenaga kerja AS. Karena itu, penguatan kemungkinan tak berlangsung lama.
“Rupiah berpotensi tertekan hari ini di kisaran Rp14.650 sampai Rp14.850 per dolar AS,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/9).
Selain itu, ada sentimen dari kekhawatiran pasar terhadap kelanjutan hubungan AS-China. Sebab, AS berencana ingin memblokir perdagangan perusahaan semi konduktor terbesar di China, SMIC. (cnn/rh)