MEDAN, kaldera.id – Bobby Nasution jadi narasumber di acara seminar online bertemakan Pertahanan UMKM di Masa Pandemik di Jangqo Cafe and Resto, Jalan Kiwi Medan, Senin (9/11/2020).
Seminar online gawean kader Sapma Pemuda Pancasila (PP) Kota Medan itu juga menghadirkan Ketua Sapma PP Medan, Firman Shah dan Ketua MPC PP Kota Medan Rahmaddian Shah.
Membuka seminar, Bobby Nasution langsung bicara sejarah kelam perekonomian nasional pada 1998 silam. Saat itu terjadi krisis ekonomi parah hingga terjadi kerusuhan sosial.
“Saat itu UMKM tidak terdampak besar. Mereka bisa bertahan. Namun, saat ini kita harus jadikan sejarah itu jadi pengalaman. Kita harus mencegah agar krisis ekonomi tak terjadi. Tak menyentuh masyarakat dan tidak jadi masalah sosial,” kata Bobby.
Bobby menjelaskan, UMKM adalah penyumbang 97.02% tenaga kerja di tanah air. “Data itu saya dapat dari kementerian koperasi. Jadi, penyerap tenaga kerja itu banyak dari sektor UMKM, bukan usaha besar,” kata Bobby lagi.
Dari data UMKM itu, bahwa yang terbanyak adalah usaha mikro, sebanyak 200-an ribu usaha. Meski tercatat sebagai usaha kecil, namun mereka mampu serap tenaga kerja hingga 400 ribuan orang.
Salah satu solusi di masa pandemi, Bobby bilang bahwa saat ini semua dipaksa bergeser. Maksudnya, pelaku usaha harus adaptasi dari cara-cara konvensional menuju cara-cara digital.
“Dulu bisnis selalu tatap muka, kini sudah ada zoom, virtual meeting. Itu teknologi yang mau tak mau kita pelajari. Di bisnis begitu juga, semua harus tanggap penggunaan teknologi,” sambung Menantu Presiden Joko Widodo itu.
Lakukan, shifting strategi. Pelaku UMKM harus didampingi. Diajari, dibina, dididik oleh dinas. Tapi harus ada klasterisasinya.
“Yang mikro, menengah itu beda cara penanganannya. Disitulah kita hadir untuk memberi pendampingan tepat guna,” kata Bobby.
Komunikasi antar UMKM juga sangat penting dilakukan. Pelaku UMKM harus mau jadi industri. Jangan terlalu ego sektoral. Harus mau berbaur bersatu untuk fokus pada satu usaha.
“Itu akan jadi sentra usaha. Satu kelurahan harus ada satu sentra usaha yang jadi ciri khas di Medan. Jangan jalan sendiri-sendiri biar maju bersama-sama,” kata Suami Kahiyang Ayu itu.
Bobby juga sebut harus ada kemitraan usaha mikro kecil dan usaha besar. “Besar kemungkinan usaha besar berkolaborasi dengan usaha mikro kecil menjadi suplai. Harus ada yang menjembatani,.anak muda bisa. Utamanya pemko,” lanjut Alumni Magister IPB itu.
Basis pendataan tunggal harus jadi perhatian utama. ” Traffic usaha unggulan di Medan apakah benar itu kuliner? Ataukah ada usaha lainnya. Makanya harus ada data valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Tujuannya nanti akan jadi masukan juga memudahkan market dan bantuan untuk pelaku usaha,” beber Bobby Nasution yang juga pelaku usaha.
Ketua PP Medan, Rahmaddian Shah yakin jika Bobby Nasution jadi Walikota Medan, maka dunia usaha di Kota Medan akan maju.
“Kita perlu 4 persen pelaku usaha menengah dan kecil yang berkembang maka perekonomian akan maju dengan baik. Di kota-kota besar dunia, sudah berhasil menumbuhkan pelaku UMKM. Nah, kami yakin bila pemimpin kita muda, pengusaha, maka ekonomi di Medan akan bangkit,” kata Rahmaddian Shah.(reza sahab)