MEDAN, kaldera.id – Pandemi Covid-19 juga membuat ambyar (hancur, red) pengrajin terompet tahun baru. Pesanan turun 70%, dan hanya bisa dipasarkan di Sumatera Utara, tak bisa ke luar provinsi.
Rusli atau akrab disapa Wak Uli, 68, salah satu pengerajin terompet tahun baru di Medan menjadi salah satu yang terkena dampak dalam pemasaran terompet di masa wabah Virus Corona ini.
Wak Uli menyebutkan terjadi penurunan pemesanan, yang awalnya sampai 12 ribu terompet, kini hanya 5 ribu saja. Hal tersebut disebabkan wabah Covid -19.
“Biasa sebelum Virus Corona pengiriman sampai luar kota, termasuk kota Siantar, kota pinang, Riau dan lainnya. Melihat kondisi sekarang hanya dapat mengirim hanya dalam Sumatera Utara dan paling jauh hingga ke Kabanjahe,” jelas wak Uli.
Pembuatan terompet tersebut ia geluti dari tahun 1998 hingga sekarang di Jalan Pelajar Timur Nomor 220, Medan Denai.
Ia berharap di tahun ke depannya agar situasi dapat normal kembali, agar penjualan berlangsung stabil seperti tahun sebelumnya.
Dari 15 motif yang wak Uli buat beberapa jenis yang kerap menjadi peminat utama saat membeli, diantaranya seperti terompet lurus tabung, gambar naga, lurus biasa dan sopan sanggul.
Pantauan kaldera.id dalam pembuatannya Wak Uli dibantu dengan anak-anak nya. Apabila pesanan melambung ia mencari anggota. Tapi tidak dengan tahun ini.(yudi manar)