JAKARTA, kaldera.id – Pesta Halloween yang berlangsung di Seoul,Korea Selatan berakhir tragis. Sebanyak 149 orang dinyatakan tewas dalam kejadian ini.
Peristiwa tersebut akibat sejumlah masyarakat yang merayakan acara tersebut berdesak -desakan dan menyebabkan sesak nafas dan gagal jantung.
Insiden Halloween paling mematikan terjadi di Seoul, Korea Selatan. Sebanyak 149 orang tewas akibat berdesak-desakan.
Beberapa saksi seperti dikutip dari Reuters dan dilansir dari cnbcindonesia.com menggambarkan, kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan gelisah saat malam semakin larut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.
“Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban. banyak dari korban adalah wanita berusia dua puluhan,” kata Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan Choi , dikutip Minggu (30/10/2022).
Salah seorang saksi lainnya, Moon Ju-young menuturkan, perayaan tersebut memang selalu ramai. Tapi, keramaian kali ini sudah menunjukkan tanda-tanda kengerian lantaran jumlahnya 10 kali lipat dari biasanya.
“Ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu. Setidaknya, kerumunan 10 kali lipat lebih ramai dari biasanya,” tuturnya.
Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring itu hancur dan tidak bisa bergerak ketika petugas darurat dan polisi mencoba menarik mereka untuk bebas.
Choi, kepala pemadam kebakaran distrik Yongsan, mengatakan semua korban tewas kemungkinan besar akibat kecelakaan di satu gang sempit itu.
Rekaman lain menunjukkan adegan kacau petugas pemadam kebakaran dan warga merawat puluhan orang yang tampaknya tidak sadarkan diri.
Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak, ketika orang-orang di atas jalan yang miring itu jatuh, membuat orang-orang di bawah mereka terguling-guling di atas yang lain.
Seorang wanita yang tidak disebutkan namanya juha mengatakan, dia adalah ibu dari seorang yang selamat saat putrinya dan yang lainnya terjebak selama lebih dari satu jam sebelum ditarik dari kerumunan orang di gang.
Kamar mayat darurat
Seorang saksi mata Reuters mengatakan, kamar mayat darurat didirikan di sebuah gedung yang berdekatan dengan tempat kejadian. Sekitar empat lusin mayat kemudian dibawa dengan tandu beroda dan dipindahkan ke fasilitas pemerintah untuk mengidentifikasi para korban.
Sebagai informasi, distrik Itaewon populer di kalangan anak muda Korea Selatan dan ekspatriat. Lusinan bar dan restorannya dibuat pada hari Sabtu untuk Halloween setelah bisnis mengalami penurunan tajam selama tiga tahun pandemi.
“Anda akan melihat kerumunan besar saat Natal dan kembang api … tapi ini beberapa kali lipat lebih besar dari semua itu,” kata Park Jung-hoon, 21, kepada Reuters dari tempat kejadian.
Dua orang asing termasuk di antara yang tewas, dan yang lainnya dipindahkan ke rumah sakit terdekat.
Dengan meredanya pandemi COVID, jam malam di bar dan restoran dan serta batas 10 orang untuk pertemuan pribadi dicabut pada bulan April.
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.
Bencana tersebut termasuk yang paling mematikan di negara tersebut sejak tenggelamnya feri tahun 2014 yang menewaskan 304 orang, terutama siswa sekolah menengah.(red)