Hoaks jadi Ancaman, ISKI Sumut Ajak Semua Pihak Mencerahkan Informasi di Tahun Politik

Tahun politik menjadi tantangan bagi masyarakat untuk mampu menyerap informasi yang berkualitas. Pasalnya, hoaks atau informasi palsu masih menjadi ancaman yang mungkin menyergap ruang publik dan ruang digital masyarakat.
Tahun politik menjadi tantangan bagi masyarakat untuk mampu menyerap informasi yang berkualitas. Pasalnya, hoaks atau informasi palsu masih menjadi ancaman yang mungkin menyergap ruang publik dan ruang digital masyarakat.

 

MEDAN, kaldera.id – Tahun politik menjadi tantangan bagi masyarakat untuk mampu menyerap informasi yang berkualitas. Pasalnya, hoaks atau informasi palsu masih menjadi ancaman yang mungkin menyergap ruang publik dan ruang digital masyarakat.

Dalam mengantisipasi maraknya informasi palsu menjelang Pemilu 2024, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Pemerintah Kabupaten Batubara, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Seminar Nasional dan Rapat Kerja.

Acara ini diselenggarakan baik secara fisik maupun virtual di Aula FISIP USU, Kamis (24/8/2023).

Seminar nasional ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Dirjen IKP Kementerian Kominfo Usman Kansong, M.Si dan Ketua Umum ISKI Pusat, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH., M.Si, yang hadir secara virtual melalui zoom. Turut hadir sebagai pembicara Ketua STIKP Medan, Dr Sakhyan Asmara, MSP dan Wakil Dekan Fisip UMA, Dr Dedi Sahputra, MA.

Dr. Dadang memberikan apresiasi kepada ISKI Sumut atas langkah proaktif dalam melawan arus informasi palsu yang kerap meresahkan, terutama menjelang proses demokrasi di 2024. Baik itu di ruang publik maupun di ruang digital masyarakat.

“Informasi politik yang berkualitas menjadi hak masyarakat, dan ISKI berkomitmen untuk memberikan pengetahuan literasi untuk pencerahan dalam lautan informasi yang kompleks,” katanya.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh ISKI Sumut untuk menghindari informasi tidak benar dalam menghadapi pesta demokrasi yang akan berlangsung dalam waktu dekat. “Jadi saya sangat senang dengan kegiatan ini,” tutur Dr. Dadang.

Pada kesempatan yang sama, Ketua ISKI Sumut Prof. Dra. Lusiana Andriani Lubis MA., Ph.D. menegaskan muatan informasi palsu kini menjadi fokus utama ISKI untuk menyelenggarakan kampanye literasi.

Meskipun berada di Sumut, peran ISKI Sumut tetap dibutuhkan dalam membangun fondasi informasi yang transparan dan berkualitas bagi Indonesia.

“Muatan informasi palsu, menjadi suatu beban kepada kita untuk mengadakan sebuah literasi kepada masyarakat. Walaupun kita berada di Sumut, tapi kita adalah bagian penting dari Indonesia,” tegas Prof. Lusiana.

Dekan Fisip USU, Dr Hatta Ridho, MSP, diwakili Staf Ahli FISIP USU, Dra. Fatma Wardy Lubis MA, menyoroti bahwa lautan informasi kini dihiasi oleh sekitar 800.000 situs pembawa berita hoax.

Baik individu maupun kelompok dengan tujuan khusus turut meramaikan panggung digital, menciptakan gelombang kecemasan dan konflik di tengah-tengah masyarakat.

Karena itu, Fisip USU berharap ISKI Sumut mampu menjadi fajar pencerahan, membantu masyarakat melabuhkan diri di antara arus informasi yang keruh.

Sekretaris Daerah Kabupaten Batu Bara, Norma Deli Siregar, S.E., M.M. yang mewakili Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, M.AP., mengimbau generasi muda untuk menggunakan kekuatan digital dalam menyebarkan kebenaran dan menolak penyebaran informasi palsu.

“Kalau dulu mulutmu adalah harimaumu, sekarang jarimu, adalah harimaumu,” tegas Norma.

Apresiasi diberikan Ketua Panitia Seminar Nasional dan Rapat Kerja ISKI Sumut, Dra. Dewi Kurniawati M.Si, Ph.D, kepada tim panitia yang telah mengoptimalkan kerja sama untuk kegiatan tersebut.

Seminar Nasional dan Rapat Kerja yang digelar ini telah menjadi bukti nyata upaya bersama dalam melawan arus informasi palsu yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat menjelang Pemilu 2024.

“Dengan sinergi antara ISKI Sumut, Pemerintah, dan akademisi, diharapkan literasi informasi yang berkualitas dapat merata dan mencerahkan, memandu bangsa ke masa depan yang lebih terang,” pungkasnya.(efri surbakti/red)