Pembunuhan Cemara Asri, Siasat Keji Ibu dan Anak Habisi Elvina
Tiga pelaku pembunuhan Elvina di Komplek Cemara Asri yaitu TS (ibu jefri), Michael, dan Jefri.

MEDAN, kaldera.id – Pelaku pembunuhan sadis terhadap Elvina, 21, benar-benar sigap untuk menghilangkan jejak. Jefri, 22 dan ibunya TS, 56, telah menyiapkan untuk menghilangkan jejak perbuatan sadis mereka.

Mulai dari ditusuk, dibakar, mutilasi, lalu coba dibuang hingga menjadikan Michael, 22, sebagai kambing hitam. Semuanya dilakukan di rumah Jefri dan TS Jalan Duku No 40 Komplek Cemara Asri Kec Percut Sei Tuan Kab Deli Serdang, pada Rabu (6/5/2020). Dari semua rangkaian ini, diprakarsai Jefri bersama ibunya.

Setelah menyetubuhi korban yang pingsan, Jefri menusuk Elvina di dada. Lalu dia membakar Elvina. Kemudian dimutilasi, ini dilakukan agar tubuh Elvina muat dalam kotak kardus bekas televisi.

Dengan luka yang sangat mengenaskan, jasad Elvina pun dimasukkan ke dalam kotak kardus bekas televisi. Kotak ini disiapkan dibuang ke daerah Lubuk Pakam, dibawa melalui ojek mobil online yang dipesan Michael.

“Keterangan para tersangka, jenazah dibuang ke suatu tempat di daerah Lubuk Pakam. Korban sudah dibungkus dalam satu kardus, dilakban karena satu dari hal kemudian dibatalkan. Karena salah satu tersangka sudah memesan ojek online tapi kemudian dibatalkan,” jelas Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edizon Isir yang memimpin press rilis di Mapolrestabes Medan, Jumat (8/5/2020).

Kotak pun disiapkan, dilakban agar tertutup rapat. Dari dapur, kotak pun didorong dipindahkan ke ruang tamu. Namun, luka parah di sekujur tubuh Elvina membuat darah segar mengalir dari kotak. Pesanan ojek online pun dibatalkan dan dibayar tanpa antar pesanan.

“Pesanan ojek dibatalkan karena kardus tidak sempurna sehingga bisa menimbulkan kecurigaan,” aku Edison yang didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar san Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Aris Wibowo.

Rencana kedua gagal, pilihan terakhir adalah dibakar. Persiapan ini, Michael disuruh Jefri membeli bensin eceran. Jasad korban pun disiram dan dibakar. Namun, hal ini dibenarkan karena menimbulkan kecurigaan warga sekitar.

“Michael membantu membeli bensin untuk menyiramkan dan membakar korban. Turut berupaya menghilangkan jejak korban,” sebut Edison. (Haris)