2 Bocah Tewas di Bekas Galian

2 Bocah Tewas di Bekas Galian
Ilustrasi tenggelam. (ist)

MEDAN, kaldera.id – Warga Dusun II Desa Sei Buluh Kec Perbaungan Kab Serdang Bedagai dikejutkan dengan ditemukannya dua orang anak laki-laki dalam keadaan tak bernyawa di kolam bekas galian, Senin (4/5/2020).

Kedua korban diketahui warga setempat bernama, Muhammad Hapiz, 8 dan Rasta Nugraha Pratama, 11. Polsek Perbaungan yang menangani temuan tersebut masih menyelidiki penyebab kematian ketua bocah itu di lahan milik salah seorang warga bernama Turman Marpaung.

“Kami masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab kematian kedua korban yang ditemukan tewas di lokasi bekas korekan Beko,” ungkap Kapolsek Perbaungan, AKP Jhonson Sitompul, Rabu (6/5/2020).

Penyelidikan tersebut, sejumlah orang telah dimintai keterangan. Yakni, Gumin, 50 ; Kaharuddin, 50 dan salah satu teman korban, Repan, 10. Semuanya juga warga setempat.

Ia menjelaskan, jika tewasnya kedua anak tersebut berawal dari laporan yang diterima pihaknya. Dimana laporan tersebut menyebutkan jika kedua bocah malang itu awalnya berenang dilokasi bekas galian dengan kedalaman 5 meter tersebut. Tanpa diketahui penyebabnya, tiba-tiba Rasta dan Hapiz tengelam. Nyawa keduanya tak tertolong saat warga yang berusaha menyelamatkan dan dibawa ke rumah masing-masing.

“Personel bergerak ke rumah korban dan mendapati sudah di bersihkan. Kemudian dilakukan pengecekan secara fisik terhadap kedua korban apakah ada tanda-tanda kekerasan dan hasil pengecekan tidak di temukan adanya bekas luka maupun tanda kekerasan dalam tubuh ke dua mayat,” jelasnya.

Salah seorang warga mengungkapkan, jika lokasi tersebut merupakan bekas galian C yang sudah lama tak beroperasi lagi. Namun, setelah tak lagi beroperasi, pemilik lahan tidak mengembalikan atau memperbaiki lokasi tersebut sesuai dengan peraturan. “Lahannya dibiarkan begitu saja. Seharusnya ada tanggungjawab pemilik lahan mengembalikan lahan atau memperbaiki setelah dilakukan pengakuan. Tapi ini dibiarkan saja, dan jadi kolam bagi anak-anak yang membahayakan dan sekarang sudah ada yang jadi korban,” ungkap warga yang minta namanya tidak disebutkan. (Haris)