Jamaah Tarekat Naqsabandiyah AlKholidiyah Jalaliyah di Kab Simalungun rayakan Idul Fitri 1441 Hijriah, Jumat (22/5/2020).
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah AlKholidiyah Jalaliyah di Kab Simalungun rayakan Idul Fitri 1441 Hijriah, Jumat (22/5/2020).

MEDAN l, kaldera.id – Jamaah Tarekat Naqsabandiyah AlKholidiyah Jalaliyah di Kab Simalungun rayakan Idul Fitri 1441 Hijriah, Jumat (22/5/2020).

Dengan perayaan Idul Fitri, jamaah ini pun tetapkan 1 Syawal lebih dahulu dari yang ditetapkan pemerintah. Salat Idul Fitri jamaah ini digelar di pusat tarekat Naqsabandiyah AlKholidiyah Jalaliyah di Bandar Tinggi, Kab Simalungun.

Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah menetapkan 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari ini sesuai hitungan kalender hisab qamariyah. Tarekat ini juga menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1441jatuh pada Rabu 22 April 2020, dua hari lebih awal dari ketetapan pemerintah. “Ya tadi kita sudah melaksanakan salat Idul Fitri,” ungkap salah seorang jamaah Khiril.

Salat Idul Fitri yang digelar jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah tahun ini di majelis-majelis dan setidaknya di dua pesantren tarekat ini. Selain di Pondok Pesantren Yayasan Dr Syekh Salman Daim di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, salat Id juga dilaksanakan jemaah di pesantren di Kandis, Riau.

“Saya kurang tahu pasti untuk yang di (Cigombong) Bogor, tapi kalau di Kandis juga sudah melaksanakan salat ied. Kalau di Mariendal (Medan) kemarin kita sudah tanya ke polsek setempat, tapi belum mendapat izin,” jelas warga asal Mariendal, Kabupaten Deli Serdang itu.

Pandemi Covid-19 menjadi perhatian dalam salat Id kali ini. Jemaah bersama-sama berdoa agar wabah ini segera dapatdiatasi. Salat Id diikuti ratusan jemaah dariberbagai penjuru Sumut. Salat Id dilanjutkan dengan ziarah ke makam Tuan GuruSyekh Salman Daim. “Selanjutnya kita bersilaturahmi dengan keluarga Tuan Gurudan jemaah lainnya,” pungkasnya. (Haris)