Melalui Program Langit Biru (PLB), Pertamina menghadirkan Program Pertalite Harga Khusus untuk konsumen tertentu dimulai pada Minggu (21/3/2021) hingga enam bulan kedepan
Melalui Program Langit Biru (PLB), Pertamina menghadirkan Program Pertalite Harga Khusus untuk konsumen tertentu dimulai pada Minggu (21/3/2021) hingga enam bulan kedepan

MEDAN, kaldera.id- Melalui Program Langit Biru (PLB), Pertamina menghadirkan Program Pertalite Harga Khusus untuk konsumen tertentu dimulai pada Minggu (21/3/2021) hingga enam bulan kedepan. Harga pertalite setara dengan harga premium yakni Rp6.450 per liter.

“PLB merupakan program pengurangan polusi, program ini juga mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas yang memiliki kadar oktan tinggi sehingga lebih ramah lingkungan. BBM berkualitas yakni pertalite, pertamax dan pertamax turbo,” ujar Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman, Senin (22/3/2021).

Sasaran PLB diperuntukan khusus untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua atau roda tiga, angkutan umum kota (angkot), dan taksi plat kuning yang dilakukan secara bertahap.

Namun, promo harga pertalite tersebut hanya dapat dinikmati di dua SPBU di Kota Medan yaitu di SPBU 14201184 Jalan Tengku Amir Hamzah dan SPBU 14201145 Jalan Karya yang berada dalam satu klaster.

“Kesana sudah kita kirimkan pertalite harga khusus itu sebanyak 16 Kilo Liter (KL),” ujarnya.

Aplikasi My Pertamina juga memberikan promo potongan harga

Selain itu, Pertamina selama bulan Maret melalui aplikasi My Pertamina juga memberikan promo potongan harga lebih Rp300 per liter untuk transaksi pertamax Series dan Dex Series.

Sementara itu, salah satu driver ojek online, Walmar mengaku senang dengan hadirnya PLB di Kota Medan. Dengan hadirnya program itu, menurutnya dapat membantu meringankan biaya transportasinya sebagai driver Ojol.

Pasalnya, dalam sepekan ia bisa mengkonsumsi BBM pertalite sebanyak 14 liter. Ia mengaku lebih suka menggunakan pertalite karena lebih bagus intuk kesehatan mesin dan lingkungan.

“Saya pilih Pertalite karena motor juga sudah terbiasa diisiin pertalite. Pernah isi premium, cuma terasa waktu pemakaian. Ketika pakai premium, tarikan sepeda motor terasa berat, jika pakai pertalite terasa ringan,” katanya.

Sekedar diketahui, di dunia hanya tersisa tujuh negara di dunia yang masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan oktan rendah atau research octane number (RON) 88 atau bensin premium. Ketujuh negara tersebut adalah Bangladesh, Colombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia. Nilai oktan yang rendah berpengaruh negatif terhadap pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan. (finta rahyuni)