Anggota DPR RI Gus Irawan Pasaribu
Anggota DPR RI Gus Irawan Pasaribu

MEDAN, kaldera.id- Anggota DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengatakan terkait imbauan jangan mudik, anggota DPR RI ini mengatakan maksud pemerintah bukan melarang silaturahmi. Tapi tujuannya mencegah penularan virus selama mudik lebaran. Karena di desa dan dusun, tenaga dan fasilitas kesehatan sangat minim. Jika ada kluster barus di sebuah dusun, akan sangat sulit diatasi dan dibentengi.

“Kebijakan pemerintah melarang mudik ini harus kita dukung. Kami dari Gerindra sangat mendukung. Di internal kami, para kader diimbau jangan mudik. Keluarga besar kami saja semula mau berlebaran di Tapsel, tapi karena ada imbauan pemerintah, semua kami batalkan. Bukannya gak boleh mudik, tapi nantilah, setelah tanggal 16 Mei. Lebaran itu bukan 1, 2 dan 3 hari. Bulan Syawal itu sampai 30 hari, kan setelah tanggal 16 masih bisa pulang kampung, kata Gus Irawan kepada wartawan di Medan, Selasa (11/5/2021).

Tujuannya, supaya tidak ada penyebaran dan luster-kluster di daerah, apalagi di desa, dusun, sarana kesehatan di sana sangat minim sehingga tidak mudah mengatasinya, kata dia.

Lebaran tahun 2020 lalu, kata Gus, sudah ada larangan mudik dari pemerintah dan PSBB. Tapi faktanya, ada 436 ribu dalam 7 hari jelang lebaran (H-7), kendaraan keluar dari Jakarta. Data itu ditulisnya dalam catatannya, kalau dalam satu mobil rata-rata 4 orang penumpangnya, bisa 2 juta orang dari Jakarta bergeser ke daerah.

“Saya khawatir ada penyebaran baru di daerah, tapi kenyataannya, tiga minggu setelah lebaran peningkatannya melonjak berapa kali lipat. Kekhawatiran saya ternyata terjadi, saya tulis waktu itu. Bagaimana di kota-kota lain, apalagi Medan, ada larangan tapi banyak yang pulang,” tuturnya.(finta rahyuni)