Ilmu Komunikasi UMA Jalin MoA 22 Mitra Secara Hybrid

Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Medan Area (Fisip UMA) menjalin Memorandum of Agreement (MoA) dengan 22 mitra secara hybrid di ruang convention kampus UMA Jalan Kolam, Selasa (15/6/2021).
Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Medan Area (Fisip UMA) menjalin Memorandum of Agreement (MoA) dengan 22 mitra secara hybrid di ruang convention kampus UMA Jalan Kolam, Selasa (15/6/2021).

MEDAN, kaldera.id- Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Medan Area (Fisip UMA) menjalin Memorandum of Agreement (MoA) dengan 22 mitra secara hybrid di ruang convention kampus UMA Jalan Kolam, Selasa (15/6/2021).

Kegiatan tersebut terangkum dalam webinar “Sosialisasi Program Magang Bidang Humas Dan Jurnalistik Kampus Merdeka Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area”.

Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc, Dekan Fisip UMA Dr Heri Kusmanto, MA, Kaprodi Ilmu Komunikasi Ilma Sakinah Tamsil, M.Comm, dan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting yang hadir secara virtual.

Sedangkan mitra yang hadir secara langsung yaitu para Pemimpin Redaksi media online seperti Pemred Mimbarumum.online Ngatirin, Pemred Matatelinga.com Amrizal, SH, MH, dan Muhammad Zeini Zein selaku redaktur senior KoranMedan.online. Mitra lainnya mengikuti acara webinar tersebut secara daring melalui zoom meeting.

MBKM adalah program pemerintah

Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan dalam sambutannya mengatakan bahwa MBKM adalah program pemerintah yang harus melibatkan banyak pihak. Tujuannya adalah agar mahasiswa mudah diserap, dan memiliki kualitas, kapasitas, dan kompetensi di dunia usaha.

“Kami berharap mahasiswa dapat diserap di dunia kerja. Dan ada korelasi antara mata kuliah dan kegiatan di tempat magang. Kami mohon agar para mahasiswa dibimbing agar capaian pembelajaran dari mata kuliah yang ditinggalkan akan bisa dicapai,” ujarnya.

Dikatakan, magang adalah salah satu kegiatan MBKM di samping tujuh kegiatan yang lain. “Kita mengharapkan masukkan dari para mitra. Sebaliknya kita di sini ada para dosen yang selalu melakukan penelitian. Jika ada masalah di dunia kerja, kita dapat membantu dalam hal penelitian,” sebutnya.

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting dalam sambutan secara asynchronous mengatakan, DPRD Sumut selaku salah satu mitra kampus merdeka mendukung kegiatan ini sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

“Merdeka belajar memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan dan merdeka dari birokdasi kepad amahasiswa untuk memilih bidang yang mereka sukai,” ucapnya.

Sedangkan Dekan Fisip UMA Dr Heri Kusmanto, MA menekankan bahwa dengan kerjasama seperti ini dilakukan dalam rangka mengikuti program pemerintah yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Kita ketahui MBKM ini bertujuan meningkatan kualitas lulusan terutama pada tingkat sarjana untuk menjadi profesi yang handal. Untuk bisa link and match antara perguruan tinggi dan dunia usaha sehingga ketika mahasiswa lulus, mereka telah siap bekerja,” tutur Dr Heri.

Dikatakan, UMA akan menyerap, kualifikasi apa yang dibutuhkan dunia kerja. “Karena itu kami berterimakasih kepada para mitra yang telah membuka diri kepada kami untuk melakukan magang mahasiswa,” sebutnya.

Sementara Ilma Sakinah Tamsil, M.Comm selaku Kaprodi Fisip UMA menjelaskan durasi program magang MBKM. “Program magang kampus merdeka ini dilaksanakan selama satu semester atau enam bulan. Tujuannya untuk dapat memberi pengalaman yang cukup bagi para mahasiswa,” ujar Ilma Sakinah.

Selain itu, lanjutnya dan ketrampilan soft skills dan hard skills dalam bidang Humas maupun bidang jurnalistik akan semakin terasah. “Bagi dunia industri mendapatkan talenta yang jika sesuai nantinya dapat direkrut sehingga mengurangi biaya rekruitmen dan training awal,” jelasnya.

Pada sesi penjelasan, Sherlly Maulana, ST, MT selaku pembicara mengatakan bahwa mahasiswa diberi kesempatan 3 semester di luar program studi dan bisa dilakukan di luar perguruan tingginya. Dengan perubahan cara-cara belajar ini diharapkan meningkatkan kualitas lulusan.

“program ini memadukan cita-cita akademik dan kebutuhan dunia kerja. Dengan program ini mahasiswa dapat mengetahui kondisi riil dunia kerja, dan mitra kerja dibangun atas dasar saling menguntungkan. Mitra boleh membuat persyaratan khusus bagi mahasiswa yang bisa diterima magang di tempat yang bersangkutan,” sebutnya.

Dia kembali menekankan bahwa kemitraan dapat pula membangun program riset yang saling menguntungkan. “Hasil-hasil riset yang dilakukan para dosen dapat digunakankah di dunia kerja,” katanya. (finta rahyuni)