Setelah menuntaskan seluruh jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022, Universitas Sumatera Utara (USU) secara keseluruhan menerima 8.653 calon mahasiswa baru.
Setelah menuntaskan seluruh jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022, Universitas Sumatera Utara (USU) secara keseluruhan menerima 8.653 calon mahasiswa baru.

MEDAN, kaldera.id- Setelah menuntaskan seluruh jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022, Universitas Sumatera Utara (USU) secara keseluruhan menerima 8.653 calon mahasiswa baru.

Jumlah tersebut adalah para calon mahasiswa baru USU yang berhasil lulus dari 4 jalur seleksi penerimaan yang diadakan oleh USU, yakni SNMPTN, SBMPTN, SMM dan SPMPD.

Rektor USU Muryanto Amin mengatakan, dengan tuntasnya seluruh rangkaian seleksi penerimaan mahasiswa baru tersebut, USU kini bersiap untuk melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021 yang akan digelar pada Agustus mendatang.

Mengingat pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan untuk penyelenggaraan kegiatan secara luring, maka PKKMB USU dijadwalkan akan berlangsung secara daring.

“Kita mengupayakan agar seluruh kegiatan akademik dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Akan tetapi, mengingat pandemi serta kemungkinan masih ditetapkannya kebijakan pembatasan pertemuan tatap muka berkerumun, maka PKKMB akan dilakukan secara daring. Kami berharap, naik diadakan secara luring atau daring, esensi dari pelaksanaan PKKMB itu dapat tercapai,” kata Muryanto, Senin (26/7/2021).

Kondisi pandemi harus disikapi dengan bijaksana

Meskipun akan digelar secara daring, Rektor USU berharap agar para mahasiswa/mahasiswi baru USU dapat tetap bersemangat menyambut tahun awal perkuliahannya. Kondisi pandemi merupakan situasi yang harus diterima dengan ikhlas dan disikapi dengan bijaksana.

“Meskipun proses perkuliahan nantinya juga masih diterapkan secara daring, saya berharap agar para mahasiswa baru USU dapat tetap bersemangat dalam menyambut tahun awal perkuliahannya. Mari kita doakan semoga pandemi dapat selekasnya mereda, sehingga USU bisa menyelenggarakan kegiatan perkuliahan secara hybrid, 50 persen tatap muka dan 50 persen daring, dan berangsur-angsur kembali normal,” sebutnya.

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Program Diploma (SPMPD) menjadi jalur terakhir yang bisa digunakan oleh para alumni SMA/SMK untuk menjadi mahasiswa USU pada Tahun Akademik 2021/2022 dan telah mengumumkan nama-nama calon mahasiswa baru USU yang lulus.

1.170 peserta SPMPD berhasil lulus

Dalam seleksi itu, sebanyak 1.170 peserta SPMPD berhasil lulus dari jalur tersebut, yang diumumkan pada Kamis (22/7/2021) lalu, di mana ujiannya digelar bersamaan dengan Seleksi Mahasiswa Mandiri (SMM) yang diselenggarakan pada tanggal 4-9 Juli 2021 lalu. Jumlah total pendaftar SPMPD USU 2021 sebanyak 864 peserta, yang terdiri dari 272 peserta untuk kelompok ujian IPA, 481 peserta untuk kelompok IPS dan 111 untuk kelompok IPC.

Wakil Rektor I USU Dr Edy Ikhsan, SH, MA pada kesempatan terpisah menyampaikan bahwa pada tahun 2021 ini program studi yang menjadi favorit para peserta ujian dan memiliki persaingan ketat, masih relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Untuk kelompok ujian IPA prodi favorit adalah Teknik Informatika (1.621), Analis Farmasi dan Makanan (1.166) serta Statistik (1.044). Sementara kelompok ujian IPS, prodi favorit adalah Administrasi Perpajakan (1.596), Keuangan (1.280) dan Akuntansi (1.227).

Kahumas USU Amalia Meutia menambahkan, bagi para peserta SPMPD yang telah dinyatakan lulus dapat melakukan registrasi dan unggah berkas secara online pada tanggal 22 hingga 27 Juli 2021, melalui laman http://registrasi.usu.ac.id. Ia mengimbau kepada seluruh peserta SPMPD yang telah lulus, untuk membaca dan memerhatikan dengan cermat seluruh prosedur pendaftaran yang termuat pada laman http://registrasi.usu.ac.id.

“Kami berharap agar seluruh peserta SPMPD yang lulus dapat menaati seluruh jadwal yang tertera dengan baik. Jangan sampai terlambat karena hal itu akan mempengaruhi kelulusan peserta yang bersangkutan, di mana status lulusnya dapat dibatalkan,” pungkas Amalia. (finta rahyuni)