Usai mengunjungi Masjid Jogokariyan Yogyakarta belum lama ini, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah atau yang lebih akrab disapa Ijeck berazam untuk memakmurkan Masjid untuk membangkitkan ekonomi umat.
Usai mengunjungi Masjid Jogokariyan Yogyakarta belum lama ini, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah atau yang lebih akrab disapa Ijeck berazam untuk memakmurkan Masjid untuk membangkitkan ekonomi umat.

MEDAN, kaldera.id – Usai mengunjungi Masjid Jogokariyan Yogyakarta belum lama ini, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah atau yang lebih akrab disapa Ijeck berazam untuk memakmurkan Masjid untuk membangkitkan ekonomi umat.

Untuk merealisasikannya Musa menyampaikan hal ini kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumut dan pengurus Masjid Al Musannif di pelataran Masjid Al Musannif, Komplek Cemara Asri, Selasa (2/11). Ijeck menghimbau untuk cekatan dan sigap dalam merealisasikan hal ini.

“Setiap pertemuan jangan hanya diisi pembahasan saja, jangan membuang waktu, pulang dari sini harus ada yang kita lakukan agar niatan kita memakmurkan masjid untuk membangkitkan ekonomi umat ini, bisa cepat terealisasi,” ujarnya.

Ijeck juga mengakui, Masjid Jogokariyan yang fenomenal dewasa ini memiliki sistem manajemen yang sangat baik dari segala aspek. Bukan hanya akan diterapkan di Masjid Al Musannif, Ijeck siap berkolaborasi dengan seluruh elemen pengurus masjid di Sumut jika memiliki persepsi yang sama dalam memakmurkan Masjid.

“Bagaimana sistem yang diterapkan, uang dari infak berputar untuk kepentingan jemaah dan lainnya harus segera kita terapkan di sini. Program ini kita mulai dulu di Masjid Al Musannif, tapi jika ada masjid yang memiliki pemahaman sama ayo kita jalan bersama,” ucapnya

Selain Jogokariyan, lanjut Ijeck, Masjid Muslim United yang berada di Depok juga menginspirasi beliau karena jemaah dan pengurus masjid didominasi oleh anak milenial. Menurutnya, hal ini akan menambah minat anak-anak kecil untuk beraktifitas di lingkungan Masjid.

“Ini yang harus kita lakukan, bagaimana masjid bisa diisi juga dengan anak-anak muda dengan program yang menarik, jadi tempat bermainnya anak-anak kecil,” ujarnya.

Sementara itu, Ijeck menegaskan bahwa pengurus masjid juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, bagaimana agar memiliki sistem terdata, laporan kegiatan hingga laporan keuangan yang baik, dan para remaja mesjid diberikan pelatihan entrepreneur untuk memantapkan skill dalam membangun program yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi umat.

“Kalau sudah bagus, ini bisa kita perkenalkan untuk masjid-masjid lain, jadi gak sekedar kunjungan saja. Nanti ada pelatihan entrepreneur untuk remaja masjid dan lainnya. Intinya punya program yang jelas untuk masjid,” katanya.

Ijeck juga menegaskan bahwa usaha ini semata-mata hanya ingin memakmurkan Masjid, bukan untuk tujuan politik. “Jangan sampai ada pemikiran saya melakukan ini untuk politik. Saya juga tegaskan kalau ini tidak digaji. Tidak ada gaji untuk mengurus rumah Allah ini, jangan berharap keuntungan,” tegas Ijeck.

Sementara itu, Ketua DMI Sumut Ustaz Irhamuddin mengatakan waktunya beraksi, dan pihaknya segera mulai bergerak untuk menyusun program, mendata warga yang membutuhkan di sekitar masjid hingga memberi edukasi atau penanaman mindset kepada pemuda-pemudi terkait manfaat masjid yang bukan hanya tempat ibadah tapi juga tempat bersosial.(yogo tobing)