Kadis PU Optimis Setengah Dari Jumlah Titik Genangan Air Teratasi Tahun Ini

Kadis PU Kota Medan, Topan Obaja Ginting (kaos hitam) saat mendampingi Walikota Medan, Bobby Nasution di sela-sela peninjauan parit MUDP belum lama ini
Kadis PU Kota Medan, Topan Obaja Ginting (kaos hitam) saat mendampingi Walikota Medan, Bobby Nasution di sela-sela peninjauan parit MUDP belum lama ini

MEDAN, kaldera.id – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan, Topan Obaja Ginting menjelaskan, berdasarkan identifikasi atau pendataan yang dilakukan sejak Januari 2022, terdapat 3.000 lebih titik genangan air di Kota Medan saat ini.

Genangan air yang timbul saat hujan turun disebabkan pendangkalan sungai dan juga saluran primer yang tidak maksimal. Hal inilah kedepannya yang akan dibenahi secara perlahan.

“Beberapa titik aliran di saluran tertier dan kuarter juga perlu banyak pembenahan juga dilakukan. Makanya, Kita upayakan terus kejar e- katalog untuk pengadaan u-ditch dan perbaikannya,” ungkap Topan kepada kaldera.id, Senin (14/3/2022).

Dia menjelaskan, pihaknya menargetkan Maret ini pengadaan u-ditch sudah bisa dilakukan. Sehingga, April sampai Desember pengerjaan bisa dilaksanakan. Tahun ini direncanakan pembenahan drainase menggunakan sistem u-ditch. Bahan baku juga dikeluarkan pihak pabrikan. Tidak lagi manual. Apabila bukan produk pabrikan, maka pengerjaan tidak dibayar.

“Kita habiskan dana itu untuk membenani drainase di Kota Medan, terutama yang saluran primer, tertier dan lainnya. Semuanya pakai u-ditch. Mau drainase besar, kecil, sedang. Jadi, semuanya seragam. Kita beli sesuai ukuran yang dibutuhkan. Pihak ketiga sudah menyiapkan itu. Belanjanya kan melalui e-katalog. Tidak ada lelang lagi. Pihak ketiga yang kita klik itu harus sudah siap tidak hanya bahannya saja, tapi termasuk pengerjaan dan hamparannya,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, di 2022 ini setengah titik genangan air yang ada harus teratasi. Bahkan, pihaknya optimis hal itu bisa dilakukan. Mengingat, selain dikerjakan pihak ketiga, pembenahan genangan air juga dilakukan dengan swakelola.

Alasan hanya setengah atau bertahap pembenahan dilakukan dikarenakan ketersediaan anggaran. Menurutnya, berdasarkan hitungan dilakukan, untuk membenahi infrastruktur di Kota Medan dibutuhkan anggaran sebesar Rp5 triliun.

Anggaran tersebut dengan rincian Sebesar Rp1 triliun untuk pembenahan jalan dan sisanya untuk pembenahan drainase. Saat ini anggaran yang dimiliki Pemko Medan untuk pembenahan drainase sebesar Rp400 miliar dan Rp300 miliar untuk perbaikan jalan.

“Makanya kita maksimalkan anggaran yang ada untuk membenahi drainase dan jalan sesuai arahan Pak Wali. Kalau kurang nanti kita upayakan tambah. Minimal setengah dari jumlah genangan air bisa kita atasi tahun ini,” katanya.(reza)