Politisi Gerindra Kecam Pihak yang Viralkan Jukir Perempuan di Medsos

Anggota DPRD Medan dari Fraksi Gerindra, Dame Dumasari Hutagalung
Anggota DPRD Medan dari Fraksi Gerindra, Dame Dumasari Hutagalung

MEDAN, kaldera.id – Anggota DPRD Medan dari Fraksi Gerindra, Dame Dumasari Hutagalung, mengecam keras aksi pelaku yang memviralkan seorang ibu tukang parkir.

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan tindakan itu terkesan sengaja dilakukan untuk meraih keuntungan pribadi, tanpa peduli efeknya telah mempermalukan Marliana Sihotang alias Butet, 58, petugas parkir yang biasa mangkal di kawasan Jalan Raden Saleh.

“Sangat tidak manusiawi dan sebagai perempuan saya turut merasakan bagaimana sedihnya siibu, dibikin konten, diviralkan hingga dipaksa meminta maaf dan merekam permintaan maafnya untuk kembali diunggah menjadi konten di media sosial,” ucap Duma menjawab wartawan, Kamis (13/10/2022).

Ia mengaku setuju dengan penerapan biaya parkir yang memang telah ditetapkan Pemko Medan, namun kata Duma hati nurani harus tetap di atas segala-galanya.”Terlepas dari si petugas parkir benar atau salah. Tapi saya yakin, Pak Bobby yang juga Walikota Medan juga tidak sekejam ini memperlakukan rakyatnya,” ucap anggota Komisi IV ini.
Pengguna “parkir batu” (pengendara yang memarkirkan mobil dari pagi hingga sore hari), menurut Duma sepantasnya punya rasa empati juga terhadap para juru parkir yang memiliki tanggungjawab wajib setor untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemko Medan .

“Jangan dimohon tambah dua ribu saja, langsung berdalih menerapkan aturan dan main viralkan meski kenderaan miliknya sudah dijaga dan ditanggungjawabi dari pagi hingga sore. Terkesan ada unsur penghinaan terhadap masyarakat kecil,” sesalnya. Duma menambahkan, bisa dibayangkan jika para petugas parkir harus menjaga semua kendaraan “parkir batu” dari pagi hingga sore.

Disisi lain ia mengingatkan, bahwa seharusnya media sosial itu dipakai untuk kebaikan dan jangan karena ingin popularitas menghalalkan segala cara. Mengorbankan orang kecil, apalagi seorang ibu yang mati-matian mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian ini serta berharap si ibu bersabar dan tetap semangat bekerja sebagai pejuang PAD Kota Medan,” tutur Duma.(reza)