MEDAN, kaldera.id- Budi Hartawan, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia, mengatakan bahwa mereka sudah melakukan MoU dengan Work-Based Learning/Internship Malaysia.
Menurut dia, kemarin, melalui siaran pers yang dikirimkan, kerja sama dengan International Innovative College dalam penyelenggaraan pemagangan bidang pariwisata dan perhotelan akan membuka kesempatan bagi lulusan pelatihan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang berada di bawah manajemen Kemnaker RI untuk dapat mengikuti pemagangan di hotel-hotel di Malaysia. Hal ini sejalan dengan kebijakan prioritas Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan SDM Indonesia melalui Pendidikan dan pelatihan vokasi, salah satunya melalui pemagangan di industri.
Sebagai pilot project kerja sama ini, lulusan dari Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Medan akan diikutsertakan dalam pemagangan di hotel-hotel di Malaysia selama 12 s.d. 24 bulan. Setelah menyelesaikan pemagangan, peserta akan menerima sertifikat pemagangan dan sertifikat diploma dari International Innovative College.
Melalui pemagangan, peserta akan mendapatkan pelatihan praktek secara langsung di hotel-hotel di Malaysia, di bawah pengawasan International Innovative College serta karyawan perhotelan yang berpengalaman sebagai tenaga ahli industry, sehingga diharapkan ke depannya para peserta memperoleh tidak hanya knowledge dan skills, tapi juga dapat mepelajari sikap kerja di perhotelan yang dapat dijadikan bekal untuk mendapatkan pekerjaan di bidang perhotelan sekembali ke Indonesia.
“Saya berharap melalui kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua instansi, serta dapat menjadi salah satu jembatan yang mempererat hubungan persahabatan bilateral antara Indonesia dan Malaysia,” katanya.
Pengerusi Eksekutif Kumpulan Innovative Capital Berhad, Datuk Wira Dr. Azizan Osman berkata, program work-based learning merupakan pembelajaran yang inovatif dalam menyediakan pelajar kepada pasarkerja yang semakin luas.
“Program ini memberi peluang pelajar, belajar secara langsung di tempat kerja, pengalaman praktikal dan meningkatkan kemahiran yang diperlukan karena format itu menyediakan pelajar dengan ilmu berinovasi tinggi bagi menempuh dunia pekerjaan sekali gus memastikan pelajar berdaya saing di alam kehidupan sebenar.
“Pendidikan bukan lagi sekadar untuk dapat pekerjaan tetapi lebih kepada cara hidup dan kemahiran bagi menentukan kehidupan anda pada masa depan. Saya percaya bahawa keusahawanan dan inovasi dalam pendidikan adalah penting untuk mencari penyelesaian kepada masalah dunia nyata yang mempengaruhi kelangsungan hidup kita hari ini,” kata Azizan dalam sambutannya.