MEDAN, kaldera.id- Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu menargetkan partai tersebut akan menang di Sumut pada pemilu 2024. Hal itu ditegaskannya usai mengantar berkas Bacaleg ke KPU Sumut.
Gus Irawan Pasaribu mengungkapkan hal itu Sabtu (13/5/2023). Dia menyebut sebagai pemenang di Sumatera Utara dengan perolehan 21 kursi di DPRD Sumut. Optimisme soal ini adalah berdasarkan hasil survei yang memang menyebut, bahwa Partai Gerindra ‘leading’ di Sumatera Utara. Sehingga Gerindra berharap bisa meraih 21 kursi sekaligus bisa menjadi Ketua DPRD Sumut.
Untuk mencapai target tersebut, maka Partai Gerindra melakukan berbagai upaya. Di antaranya tentu saja mengikuti proses seperti yang sedang berjalan di KPU Sumut saat itu.
Kemudian melakukan seleksi caleg. Dan ternyata, kata Gus Irawan, mereka butuh waktu untuk menseleksi. Hal itu karena besarnya antusiasme figur-figur yang ingin jadi caleg dari Gerindra, baik dari internal maupun eksternal, termasuk kalangan profesional. Dan menurut Gus Irawan, hal itu menjadi kekuatan bagi Gerindra.
Selain itu, juga ada keuntungan dengan keberadaan sosok Prabowo yang jadi capres, di mana Pileg dan Pilpres bersamaan. Sedangkan sosok Prabowo Subianto juga ‘leading’ dalam survei di Sumatera Utara. Sehingga harapannya, elektabilitas Prabowo di Sumut agak berdampak positif bagi perolehan suara Partai Gerindra.
Mengenai target untuk DPR RI, Gus Irawan menyebut angka 7 perolehan kursi dari Sumatera Utara. Kemudian untuk kabupaten/kota se-Sumatera Utara mereka menargetkan 180 kursi.
Mengenai apakah ada dapil atau caleg yang jadi prioritas, Gus Irawan dengan tegas mengatakan semuanya sama. “Semua prioritas dan semua akan berjuang bersama untuk merealisasikan kemenangan di Sumut juga Indonesia,” tandasnya seraya menambahkan, bahwa semua caleg pada semua tingkatan sudah sepakat tetap mengutamakan Prabowo Subianto.
Hadir juga di Kompleks Gedung KPU Sumut kader Partai Gerindra lainnya antara lain, H Subandi, Bobby Octavianus Zulkarnain, H Surianto, Ari wibowo, Robert L Tobing, Ikrima Hamidi, M Yunus, Moko Panggabean, Beni Sihotang, dan Luhut Simanjuntak.
