Diduga Keracunan, Seekor Gajah Betina Mati di Aceh Tengah

Seekor gajah betina diperkirakan berusia 15 tahun ditemukan mati di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh masih menyelidiki penyebab kematian satwa berbelalai tersebut.
Seekor gajah betina diperkirakan berusia 15 tahun ditemukan mati di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh masih menyelidiki penyebab kematian satwa berbelalai tersebut.

 

MEDAN, kaldera.id – Seekor gajah betina diperkirakan berusia 15 tahun ditemukan mati di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah. Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh masih menyelidiki penyebab kematian satwa berbelalai tersebut.

“Dugaan sementara kematian gajah liar karena keracunan,” kata Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza kepada wartawan, Senin (12/6/2023).

Dia mengatakan, pihak BKSDA mendapat laporan adanya gajah mati itu pada Jumat (9/6). Petugas gabungan lalu mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan.

Satwa dikenal dengan sebutan ‘Po Meurah’ itu ditemukan mati di areal perkebunan yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah warga. Sehari berselang, tim dokter hewan dikerahkan ke lokasi untuk melakukan bedah bangkai gajah.

Dari hasil olah TKP dan nekropsi diketahui gajah tersebut berkelamin betina dengan umur diperkirakan 15 tahun. Kondisi satwa mati terbaring pada posisi sisi sebelah kanan tubuh, serta telah mengalami pembengkakan pada bagian perut.

“Lidah hitam memar, anus menyembul, dan mata terpejam ke dalam,” jelasnya.

Menurut Gunawan, tidak ditemukan benda mencurigakan dan benda tajam atau alat yang diduga jadi penyebab kematian gajah. Tim dokter disebut akan mengirim beberapa sampel organ tubuh satwa itu ke ke Pusat Laboratorium Forensik untuk dilakukan uji laboratorium sehingga diketahui penyebab kematian gajah tersebut.

“Kita akan membuat laporan ke Polres Aceh Tengah untuk dilakukan penyelidikan atas kematian gajah dan terus berkoordinasi atas perkembangan proses penanganan kematian gajah liar tersebut,” jelas Gunawan. (det)