MEDAN, kaldera.id- Kadin Sumut menilai indikator makro ekonomi Pemko Medan terus meningkat dengan melihat kinerja yang sudah ditunjukkan tahun ke tahun.
Hal itu disampaikan Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara ketika ditanya wartawan terkait pandangannya dengan progres ekonomi Kota Medan setelah politisi senior PDI-P Panda Nababan mengkritik bahwa walikota Medan belum berprestasi. Padahal, Medan merupakan wilayah yang paling besar kapitalisasinya terhadap ekonomi Sumatera Utara.
Firsal Ferial Mutyara, ketua Kadin Sumut, Selasa (4/7/2023), mengatakan untuk melihat ukuran kinerja itu biasanya mengacu pada indikator makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, government expenditure serta kebijakan pendukung lain yang menjadi acuan kinerja.
“Kita harus akui Pemko Medan dibawah kepemimpinan Bobby Nasution mendorong kinerja perekonomian terus meningkat. Di awal kepemimpinan Bobby Nasution berada dalam situasi sulit,” kata Firsal.
“Bayangkan baru dilantik jadi walikota tak berapa lama kemudian Indonesia dan seluruh wilayah dihantam pandemi covid-19. Di zaman Bobby, pandemi ini terlewati dengan berbagai kebijakan. Strategi refokusing anggaran terus dilakukan untuk meredam perluasan pandemi yang mematikan ekonomi Kota Medan. Masa iya itu pun tidak dianggap sebagai prestasi,” kata Firsal Mutyara.
Memang, pandemi merupakan masalah nasional, tapi jika kepala daerah baik itu walikota, bupati dan gubernur tak punya political will menyelesaikannya ya tidak akan beres, kata Ketua Kadin Sumut itu. “Strategi, refokusing, membuat instrumen prioritas, mendorong penyerapan anggaran Pemko lebih besar dalam menangani pandemi sampai akhirnya kita secara perlahan bisa berbisnis lagi, ekonomi mulai jalan, itu juga bagian dari prestasi,” katanya.
Firsal Mutyara lebih detil melihat banyak hal yang merefleksikan kondisi ekonomi Medan selama dipimpin Bobby Nasution. “Coba kita lihat pertumbuhan ekonomi. Sepanjang pandemi, kita tumbuh minus. Di 2022 ekonomi Medan sudah tumbuh di level 4,71 persen. Besaran Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku Pemko Medan tahun 2022 mencapai Rp280,16 triliun.”
“Ini arahnya sudah benar. Dan kalau kita lihat data BPS untuk pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini di Sumut mengalami kontraksi 0,45 persen. Kita harapkan itu tidak berpengaruh ke Kota Medan,” kata dia.
Langkah lain yang patut diapresiasi dari sisi ekonomi, kata Firsal Ferial Mutyara, soal kebijakan Pemko Medan mengendalikan inflasi. “Ini menarik. Karena ternyata Pemko merancang jaminan ketersediaan kebutuhan pokok di Medan melalui jalur distribusi. Sehingga Pemko Medan bertindak cepat dengan melakukan kerjasama antar daerah (KAD). Itu ada daerah-daerah sentra penghasil komoditas utama sudah kerjasama. Sehingga tidak ada kendala di jalur distribusi, untuk menjaga jangan sampai harga kebutuhan di Medan mengalami kenaikan,” kata Firsal Ferial Mutyara.
Dengan begitu, kata dia, bisa dilihat pengendalian inflasi berjalan cukup baik. “Tingkat inflasi Kota Medan di April 2023 misalnya minus 0,20 persen. Ini cukup baik. Artinya runut apa yang dikerjakan dan apa yang dihasilkan,” kata Firsal Ferial Mutyara.
Peran Pemko Medan dalam mendorong pembangunan di daerah ini juga cukup bagus. “Ada progres. Untuk melihat ini bisa dengan government expenditure atau pengeluaran pemerintah (APBD),” kata Fisal. Coba lihat, kata dia, sekarang APBD Medan itu sudah mencapai Rp7,8 triliun yang meningkat dari tahun ke tahun.
“Ruang fiskal yang disediakan Pemko dengan anggaran sebesar itu diharapkan makin mempercepat proses pembangunan daerah ini. Alokasi APBD yang tepat sasaran akan turut mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran di Medan. Di satu sisi pendapatan perkapita penduduk meningkat, kemudian di sisi lain angka kemiskinan dan pengangguran terus menurun,” kata Firsal Ferial Mutyara.
Jadi tidak terlalu tepat jika mengatakan Walikota Medan tak berprestasi. “Banyak indikator ekonomi terus mengalami perbaikan. Bahkan wajah Kota Medan pun sudah banyak berubah. Pembangunan infrastruktur misalnya seperti perbaikan jalan di berbagai lokasi terus dilakukan,” tuturnya.
Belum lagi Medan menjadi kota yang ramah bagi pejalan kaki serta revitalisasi berbagai area hijau yang membuat wilayah ini jadi lebih bagus, kata Firsal Mutyara. “Kalaupun kita lihat ada hal-hal yang belum sempurna tinggal menunggu waktu untuk diperbaiki. Kolaborasi Pemko Medan dengan berbagai pihak saya lihat malah mendorong kota ini tumbuh lebih cepat,” jelasnya.
Bahkan Walikota Medan ini juga mau mendengar aspirasi warga dan mendatanginya langsung, itu menunjukkan kalau Bobby Nasution merupakan sosok yang mau mendengar, tutupnya.(arn)