MEDAN, kaldera.id – Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara diketahui ikut dalam rombongan Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia sekaligus bertemu beberapa pimpinan perusahaan terkemuka di sana.
Informasi turut sertanya Kadin Sumut dalam rombongan kepresidenan disampaikan langsung oleh Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara melalui pesan whatsapp yang diterima media Selasa (4/7/2023) langsung dari Australia.
Firsal Ferial Mutyara berada dalam rombongan itu bersama utusan lain yang mengikuti presiden dan terlihat dari foto-foto pertemuan dengan delegasi Australia. Dalam foto terlihat Presiden Jokowi menemui para CEO perusahaan terkemuka di Sidney, Australia.
Dalam pertemuan bersama para CEO itu, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kemudian hadir juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Siswo Pramono, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid serta delegasi Kadin daerah diantaranya Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara.
Sementara dari pihak Australia turut hadir Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic dan Premier Australia Barat Roger Hugh Cook.
Menurut Firsal Ferial Mutyara, dalam pertemuan dengan para pengusaha Australia itu mereka mengaku sangat berminat untuk berinvetasi di Sumatera Utara. “Ini juga menyambung pembicaraan kita dalam program Katalis yang digelar bersama Kadin Sumut dan para pengusaha di Four Points Hotel Medan baru-baru ini,” kata Firsal Mutyara.
Katalis ini adalah kerjasama ekonomi Australia Indonesia yang diwujudkan melalui IA-CEPA ECP Katalis (Katalis) untuk pengembangan perdagangan dan investasi, membuka potensi kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia termasuk Kadin Sumut untuk memberdayakan potensi bisnis di daerah ini. Katalis didirikan di bawah program kerjasama ekonomi dalam perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA ECP).
Dalam kunjungan dengan presiden ini, Firsal mengemukakan para pengusaha Australia ingin menggali lebih dalam potensi yang ada di Sumatera Utara.
Mayoritas mereka tertarik untuk masuk di bidang jasa, khususnya pendidikan dan kesehatan, kata Firsal menirukan para pengusaha Australia itu. “Apalagi mereka sudah masuk ke Aceh dan berinvestasi di Arun,” tambahnya. Jadi salah satu target para pengusaha Australia itu termasuk renewable energy yang potensinya juga banyak di Sumatera Utara, jelas Firsal.
Di kesempatan bertemu dengan para CEO dari Australia, Presiden Jokowi menjelaskan Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga.
Sektor prioritas Indonesia antara lain dalam bidang hilirisasi industri. Presiden menuturkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.
Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan, serta produksi satu juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2035,kata presiden.
Selain itu, Kepala Negara menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau di mana Indonesia memiliki potensi besar sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid yang hadir dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan pada bulan September mendatang rombongan pengusaha Australia akan ke Indonesia. “Ini peluang kita untuk melakukan kerjasama dan meningkatkan investasi Australia di Indonesia,” ucap Arsjad.