Laga PSMS Medan berhadapan dengan PSPS Riau yang berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar, Sabtu (9/10/2023) dan berakhir 0-0 menyisakan pertanyaan.

 

MEDAN, kaldera.id – Laga PSMS Medan berhadapan dengan PSPS Riau yang berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar, Sabtu (9/10/2023) dan berakhir 0-0 menyisakan pertanyaan.

Sebab, laga tersebut sempat tertunda sekitar 32 menit. Penundaan terjadi akibat tim PSPS sempat menolak bertanding karena salah satu perangkat pertandingan yakni, wasti Ridwan Pahala masih menjalani sanksi.

Hal itu membuat Chief Executive Officer (CEO) PSPS, Efendi Saputra dan Manajer Edward Riansyah mengungkapkan, protes dan menolak bertanding. Namun, kubu PSMS sendiri tidak mau terjebak dengan situasi tersebut. Pemain dan official tim tetap menjalani rundown dengan masuk ke dalam lapangan untuk bertanding pada sekitar pukul 15.30 WIB sesuai jadwal.

Match Commisioner, Bambang sempat memanggil tim PSPS Riau untuk segera masuk ke lapangan dan memulai pertandingan. Kick off pun dilakukan pukul 16.02 WIB. Sementara, tim PSMS Medan sudah melakukan pemanasan di lapangan stadion sejak waktu awal kick-off pertandingan.

Aksi PSPS Riau tersebut berpeluang mendapatkan sanksi. Seperti tertuang dalam regulasi, Pasal 16 tentang pertandingan terhenti karena klub menolak bertanding yang berbunyi, apabila pertandingan dihentikan oleh wasit sebelum berakhirnya durasi normal pertandingan karena klub menolak untuk melanjutkan pertandingan atau meninggalkan lapangan permainan sebelum pertandingan selesai, maka pertandingan dinyatakan selesai.

LIB kemudian akan menyatakan dan memutuskan
klub lawan menang 3-0 atau apabila pada saat pertandingan dihentikan klub bersangkutan kalah dengan selisih gol yang lebih besar, maka hasil ini yang berlaku sebagai hasil akhir.

Pertandingan tidak seharusnya ditunda karena alasan protes soal wasit yang memimpin pertandingan. Tim PSPS Riau harusnya bisa menempuh jalur pelaporan kepada PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memprotes penugasan wasit Ridwan Pahala sambil tetap bertanding sesuai jadwal.

Kondisi tersebut pun tak ayal berpengaruh pada psikis pemain, khususnya tuan rumah PSMS Medan. Kapten PSMS Medan, Rachmad Hidayat menyebut, aksi PSPS tersebut berpengaruh kepada dirinya dan punggawa PSMS lainnya.

“Pertandingan sulit hari ini, terlalu banyak drama. Terus sudah (saat) main pun terlalu banyak drama, banyak stop. Susah anak-anak main banyak stop, seperti ketakutan kalah mereka (PSPS),” ucapnya.(red)