MEDAN, kaldera.id- Bus transportasi umum bertenaga listrik mulai beroperasi di Kota Medan, Jumat (5/1/2024). Bus tersebut mulai beroperasi mulai Pukul 06.30 – 22.00 Wib dengan biaya gratis.
Bus tersebut beroperasi guna melayani masyarakat Kota Medan dan sebagai bentuk pelayanan yang diberikan Pemko Medan kepada warganya.
Langkah ini juga sebagai upaya Wali Kota Medan, Bobby Nasution memajukan transportasi dengan menerapkan angkutan massal modern yang aman, nyaman dan terjangkau. Kehadiran bus Listrik ini dapat mendorong masyarakat yang selama ini cenderung menggunakan kendaraan pribadi dapat beralih menggunakan angkutan umum.
Sebelum beroperasi melayani masyarakat telah dilakukan uji coba dengan rute dari Perumahan J City, Jalan Karya Wisata Medan dan beberapa kawasan dilintasi, Kamis (4/1/2023).
Bobby Nasution mengungkapkan, pengadaan bus listrik tidak menggunakan APBD Kota Medan, melainkan hasil kolaborasi Pemko Medan dengan PT Kalista dan J-City. Oleh karenanya orang nomor satu di Pemko Medan ini mengucapkan terima kasih kepada PT Kalista dan J-City yang sudah membantu Pemko Medan dalam pengadaan bus Listrik tersebut.
“Alhamdulillah, saat ini kita masih mempunyai empat unit bus listrik. Insya Allah, jumlahnya akan bertambah secara berkala,” kata Bobby Nasution saat uji coba bus listrik gratis, Kamis (4/1) di Komplek J-City, Kecamatan Medan Johor.
Selanjutnya, Bobby Nasution menyampaikan, ada beberapa keunggulan bus listrik dibandingkan dengan bus lainnya. Yang pertama, ungkapnya, bus listrik rendah emisi karena semua full listrik dan tidak menggunakan bensin sama sekali. Yang kedua, tidak berbayar alias gratis.
Dikatakan Bobby Nasution, Pemko Medan tetap konsisten mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Sejak pemerintah pusat menginstruksikan pemerintah daerah menggunakan kendaraan listrik, bilangnya, Pemko Medan termasuk salah satu yang menjalankan instruksi tersebut.
Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis dalam laporannya menyampaikan, uji coba bus listrik ini sebagai tahap operasional Bus Rapid Transit (BRT). Guna mendukung operasional BRT, jelasnya, akan disediakan 17 koridor dengan 515 unit armada yang merupakan bantuan dari World Bank melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Untuk sarana dan prasarananya akan dilakukan groundbreaking pada bulan ini. Sebagai cikal bakal pengoperasian BRT tersebut, sebanyak 30 persen dari 515 unit armada yang akan dioperasikan adalah kendaraan listrik,” jelas Iswar.
Kemudian Iswar menambahkan, total panjang rute bus listrik yang akan dilintasi sepanjang 21 km dan terdapat 39 tempat pemberhentian dengan jadwal tetap yang telah ditentukan. Dari 39 tempat pemberhentian tersebut, paparnya, saat ini masih terdapat 21 bus stop karena belum sempat membangun haltenya.
“Bus listrik dijadwalkan beroperasi untuk masyarakat umum mulai pukul 06.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Di jam sibuk, bus Listrik dioperasikan setiap 15 menit. Sedangkan pada saat jam tidak sibuk setiap 30 menit. Total sebanyak 25 pelayanan bus Listrik yang kami lakukan setiap harinya,” paparnya.
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suharto sangat mengapresiasi atas komitmen Wali Kota Medan Bobby Nasution yang telah menjalankan amanah bahwa pemerintah berkewajiban menyiapkan layanan angkutan umum yang aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat.
Atas komitmen yang tinggi tersebut, kata Suharto, Kemenhub memiliki semangat yang luar biasa sejalan dengan semangat Wali Kota Medan untuk menjadikan Kota Medan seperti Jakarta dalam Pembangunan transportasi.
“Kemenhub saat ini memiliki program bersama Bank Dunia (World Bank) untuk menjadikan Kota Medan seperti Jakarta sebagai barometer pembangunan transportasi,” kata Suharto
Dikatakan Suharto, Kemenhub melihat progress Pembangunan transportasi di Kota Medan sangat luar biasa. Dengan anggaran yang terbatas, ungkapnya, Kota Medan kini mampu menjadi seperti Jakarta dalam pembangunan transportasi.
“Selama ini masyarakat di seluruh Indonesia menjadikan Jakarta sebagai barometer pembangunan transportasi karena uangnya tidak berseri. Namun dengan anggaran yang terbatas, Kota Medan mampu menjadi seperti Jakarta. Daerah lain nantinya akan berbondong-bondong ke Kota Medan untuk mempelajari bagaimana cara mengelola transportasi yang ada,” ungkapnya.
Di bulan ini, jelas Suharto, Kemenhub dan Pemko Medan akan melakukan groundbreaking pembangunan infrastruktur guna mendukung operasional bus Listrik di Kota Medan seperti depo, halte dan lainnya. Dengan kehadiran bus listrik ini, harapnya, Kota Medan dapat menjadi kota yang cerdas dan ramah lingkungan ke depannya.
“Saya hari ini diminta hadir Pak Menteri Perhubungan atas tingginya komitmen Pak Wali Kota dalam pembangunan transportasi di Kota Medan. Operasional bus listrik ini sebenarnya dijadwalkan di Juli 2024, namun karena percepatan yang luar biasa, hari ini kita saksikan launching dan beroperasinya bus listrik. Kami mengucapkan terima kasih atas komitmen Pemko Medan,” paparnya.(reza)