MEDAN, kaldera.id – Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 diperkirakan mencapai US$ 1,94 miliar.
“Peluang pasar kosmetik dunia masih sangat besar. Kami memproproyeksikan keuntungan sektor kosmetik akan meningkat sebesar 5,53 persen per tahun,” kata Didi dalam keterangannya, Jumat, 12 Januari 2024.
Ia mengatakan pertumbuhan industri kosmetik ditandai dengan peningkatan jumlah pelaku usaha kosmetik Indonesia sebesar 11,4 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemendag pun memproyeksikan pendapatan sektor kosmetik akan mencapai US$ 108,4 miliar pada 2024. Dia juga memprediksi industri ini bakal tumbuh sebesar rata-rata 4,43 persen per tahun pada periode 2024-2028.
Didi berharap ekspor Indonesia akan terus meningkat karena Kemendag akan semakin gencar mendukung upaya ekspor nasional. Kemendag juga terus mendorong pembukaan akses pasar ke negara mitra melalui fasilitasi pameran dagang internasional, misi dagang, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), maupun pemanfaatan perjanjian dagang melalui Free Trade Agreement (FTA), Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), dan Preferential Trade Agreement (PTA) sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke negara mitra dagang.
Dalam peningkatan daya saing produk ekspor, ujar Didi, Kemendag juga memfasilitasi pelaku usaha kosmetik Indonesia. Hal itu dilakukan melalui sertifikasi Current Good Manufacturing Practice (GMP) dan Halal.
Pada awal tahun ini, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, juga telah melepas ekspor produk kosmetik produksi PT Wahana Kosmetika Indonesia (PT WKI) asal Sidoarjo. Produk dengan merek Azarine itu diekspor ke Malaysia senilai RM 7 juta atau setara Rp 23,25 miliar.
“Pelepasan ekspor produk kosmetik ini merupakan salah satu bentuk peran nyata pelaku usaha dalam mendukung perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor Indonesia ke negara mitra dagang,” ucap Didi. (tempo)