Pemain PSMS Medan dan Semen Padang saling berebut bola
Pemain PSMS Medan dan Semen Padang saling berebut bola

 

MEDAN, kaldera.id – Hasil laga PSMS Medan berhadapan dengan Semen Padang yang berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Senin (22/1/2024) berakhir imbang 1-1. Dalam pertandingan tersebut, wasit mengeluarkan 3 kartu merah dan 9 kartu kuning untuk pemain kedua tim.

PSMS terlebih dahulu unggul lewat pemain andalannya, M Ikhsan Chan menit 32. Tembakan keras Ikhsan dari luar kotak pinalti lawan gagal diantisipasi kiper Semen Padang.

Kemenangan tim berjuluk Ayam Kinantan itu sepertinya sudah di atas angin. Sebab, jelang akhir laga, pemain Semen Padang, Syaiful Ramadhan harus diusir wasit setelah mendapatkan kartu merah.

Bahkan, PSMS semakin apes, dua menit setelah pemainnya Martua Sadeni, gawang Abdul Rohim harus kebobolan, tepatnya menit 50 lewat tandukkan Vivi Asriza.

Kedudukan pun berubah menjadi 1-1. Skor imbang ini membuat tensi pertandingan semakin meningkat. Permainan keras diperagakan tuan rumah untuk menjebol gawang lawan. Namun, permaian keras anak anak Medan masih bisa diredam pemain berjuluk Kabau Sirah.

Keputusan wasit yang memimpin jalannya pertandingan juga banyak berbau kontroversi. Sehingga membuat emosi pemain semakin meningkat. Puncaknya wasit kembali mengeluarkan kartu merah bagi pemain PSMS Medan, Yosep Ostanika Malau. Pemain ini terlihat menanduk wajah pemain Semen Padang. Pemain yang akrab disapa Nico Malau ini padahal baru satu menit masuk ke lapangan menggantikan M Ikhsan.

Bertanding dengan sembilan pemain membuat PSMS tak mampu berbuat banyak. Permainan pantang menyerah yang ditunjukkan Ikhsan Pratama dkk hingga menit akhir tak merubah kedudukan.

Pelatih Caretaker PSMS Medan, Legimin Rahardjo
mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Meskipun dua pemainnya harus menerima kartu merah.

“Hasil ini memang mengecewakan kita lagi. Kami minta maaf. Pemain sudah bermain maksimal sampai menit akhir. Untuk hari ini, inilah hasil maksimal yang bisa kami dapat,” ujar Legimin.

Hanya saja dirinya tidak mau mengomentari keputusan wasit yang dianggap banyak berbau kontroversi. “Kita sama-sama melihat bagaimana pertandingan. Kita bisa menilai masing-masing,” katanya.

Dia menambahkan, sebenarnya dirinya telah memberikan instruksi yang dilaksanakan pemain dengan baik. Hanya saja ada perubahan dalam skema setelah Sandeni mendapatkan kartu merah.
“Yang pasti ada perubahan dengan skema yang kita persiapkan di jeda babak pertama. Kartu merah itu cukup banyak mempengaruhi permainan,” ujarnya.

Legimin memuji penampilan spartan anak asuhnya pada laga itu. Bahkan salah satu pemainnya, Munadi harus mendapatkan perawatan khusus oleh tim medis. Munadi terus berjuang kendati kelelahan dan mengalami cedera serius pada bahu kirinya.
“Mungkin mereka termotivasi untuk menjaga dan membuktikan selama ini. Mereka sudah berusaha. Tapi memang hasil mengecewakan buat kita semua,” ungkap Legimin.

Disinggung peluang lolos semifinal yang semakin berat, Legimin tak ingin berspekulasi.

“Kita belum melihat hitungan seperti apa. Nanti kita pelajari dulu. Tapi kita tetap yakin lolos, mau itu juara grup atau runner up. Kita berusaha maksimal sampai terakhir,” ucapnya mengakhiri.(red)