Gus Irawan Kritisi Penggunaan QRIS Di Hadapan Calon Deputi Gubernur Senior BI

0
12
Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengakui data pengguna QRIS sudah tepat.
Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengakui data pengguna QRIS sudah tepat.

 

JAKARTA, kaldera.id- Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengakui data pengguna QRIS sudah tepat. Saat ini, jumlah pengguna sistem pembayaran ini mencapai 48 juta, jumlah merchant juga tercatat sama tinggi, yaitu 32 juta.

“Data itu membuat saya berpikir, benar juga ya pengguna 48 juta orang, tapi merchant 32 juta, jadi satu merchant satu orang saja sudah 32 juta,” kata Destry dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin, (3/6/2024).

Kebingungan Destry tersebut bermula dari pertanyaan anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Gerindra Gus Irawan Pasaribu. Gus Irawan awalnya menyanjung upaya Destry dan BI dalam mengembangkan sistem pembayaran QRIS. “Angka terkait QRIS cukup membanggakan,” kata dia.

Namun, Gus Irawan juga heran dengan data pengguna dan merchant yang dilaporkan BI. Sebab, Destry menyebut jumlah pengguna QRIS hingga saat ini mencapai sekitar 48,9 juta. Sementara itu, jumlah merchant atau toko yang menyediakan fasilitas pembayaran ini juga sama banyaknya, yakni hampir 32 juta.

“Ini berarti hanya satu setengah orang per satu merchant,” katanya.
Gus Irawan juga mengkritisi mengenai nominal transaksi yang dilakukan melalui QRIS. Dia mengatakan dengan jumlah pengguna melebihi 48 juta orang, namun angka transaksi hanya Rp 44,16 triliun. Artinya, setiap pelanggan hanya bertransaksi sebanyak Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta.

Melihat data itu, Gus Irawan menduga masih banyak toko yang hanya mendaftarkan diri menggunakan QRIS, namun menolak menggunakannya. “Bahkan ada di antara merchant yang menghindari penggunaan QRIS karena adanya biaya,” kata dia.

Menjawab pertanyaan itu, Destry mengatakan BI memang mendesain QRIS agar cocok digunakan oleh UMKM. Karena itu, jumlah nominal transaksi tiap orang menggunakan sistem ini relatif kecil yaitu Rp 1,5 juta. Namun, untuk urusan jumlah pengguna dibandingkan merchant, Destry juga mengaku kaget. “Data bapak sangat valid dan membuat saya berpikir,” katanya.

Destry berjanji BI akan terus mensosialisasikan sistem pembayaran ini, termasuk untuk fee transaksi. Dia mengakui ada sejumlah kalangan yang belum memahami betul mengenai fee yang harus ditanggung dalam penggunaan QRIS. Dia mengatakan ongkos penggunaan sistem pembayaran ini sebenarnya jauh lebih kecil dari penggunaan sistem pembayaran lainnya. “Ini akan menjadi perhatian kami dan akan kami sosialisasikan,” kata dia.