SIMALUNGUN, kaldera.id- Tim PKM-DRTPM Unimed yang diketuai Nina Novira, Ph.D menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik menggunakan komposter di Desa Bandar Rakyat Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Senin (16/09/2024).
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kegiatan pengabdian ini bertema “pemanfaatan limbah pertanian dan rumah tangga menjadi pupuk organik untuk penurunan ongkos produksi dan peningkatan produktivitas padi”.
Dra. Elfayetti, M.P dan mahasiswa Pendidikan Geografi turut membantu menyukseskan kegiatan pengabdian ini. Nina Novira menuturkan ide yang diangkat berawal dari kondisi Kabupaten Simalungun yang merupakan salah satu sentra produksi padi di Sumatera Utara.
Namun petani di Kabupaten Simalungun, kata dia, menghadapi tekanan keterbatasan pupuk bersudsidi. Hal ini cukup menjadi beban bagi para petani karena berpotensi menaikkan ongkos produksi jika menggunakan pupuk non-subsidi , kata Nina Novira.
Namun apabila tidak diberi pupuk, maka resikonya adalah penurunan produksi, jelasnya lagi. Di sisi lain, Kecamatan Bandar dengan luas 803 hektar menghasilkan panen sebanyak 6.866 ton padi. Besarnya angka ini tentu menghasilkan jumlah jerami yang besar juga.
“Selama ini jerami hanya dibiarkan di pinggir sawah dan tidak dimanfaatkan. Padahal jerami berpotensi untuk diolah menjadi pupuk organik. Di samping itu, sampah rumah tangga berupa sisa potongan dan kulit sayuran dan buah-buahan juga sangat berpotensi untuk diolah menjadi pupuk organik. Oleh karena itu, tim pengabdian tergerak untuk memanfaatkan sesuatu yang selama ini dibuang percuma untuk diolah menjadi solusi yang berguna,” jelasnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerjasama dengan Kelompok Tani Maju Jaya yang merupakan salah satu kelompok tani yang berada di Desa Bandar Rakyat. Dalam sambutannya, Nina Novira menyampaikan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah langkah positif menuju pertanian yang produktif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kemandirian masyarakat dalam bertani dengan cara yang lebih ramah lingkungan, katanya. “Semoga inisiatif serupa dapat dicontoh oleh kelompok tani lainnya, tidak hanya dari Desa Bandar Rakyat tetapi juga desa-desa tetangga,” harapnya.
Selanjutnya, dilakukan kegiatan sosialisasi sebagai kegiatan transfer knowledge kepada Kelompok Tani Maju Jaya. Dra. Elfayetti MP sebagai ahli di bidang pengolahan pupuk organik menyampaikan materi tentang pengenalan mesin pencacah jerami dan limbah rumah tangga, pentingnya penggunaan pupuk organik untuk tanaman, tanah, dan lingkungan, beserta manfaatnya dalam mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas padi.
Kegiatan selanjutnya adalah demonstrasi alat dan pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dipandu Dra. Elfayetti, M.Pd. beserta Ketua Kelompok Tani Maju Jaya Hemron Manik. Anggota Kelompok Tani Maju Jaya telah membawa jerami dan sampah rumah tangga. Kegiatan ini terlaksana dengan baik.
Setelah demonstrasi bersama, selanjutnya Kelompok Tani Maju Jaya diminta melakukan pembuatan pupuk organik secara mandiri. Hasilnya terlihat baik dan sesuai dengan prosedur yang diajarkan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Akhirnya kami mempunyai mesin dan sudah tau bagaimana cara membuat pupuk organik yang baik. Kami berharap kedepannya pupuk bukan lagi masalah untuk kami semenjak adanya pupuk organik ini,” ucap Hemron dalam kegiatan penutup.