Pemko Medan terus berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan, khususnya di bidang transportasi dengan menghadirkan 60 unit bus listrik baru.
Pemko Medan terus berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan, khususnya di bidang transportasi dengan menghadirkan 60 unit bus listrik baru.

 

MEDAN, kaldera.id – Pemko Medan terus berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan, khususnya di bidang transportasi dengan menghadirkan 60 unit bus listrik baru.

Bus listrik yang merupakan program Massal Transportasi Bus Rapid Transit (MASTRAN BRT) ini akan diluncurkan pada Minggu (24/1/24) di seputaran Lapangan Merdeka Medan.

Hadirnya 60 bus listrik ini juga merupakan upaya Pemko Medan dalam mengembangkan tranportasi umum yang modern dan ramah lingkungan. Dengan jumlah armada bus listrik yang semakin banyak ini diharapkan masyarakat Medan dapat beralih dari kendaraan pribadi menggunakan transportasi umum.

Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis menjelaskan, masyarakat yang ingin menggunakan bus listrik ini nantinya wajib memakai kartu e- money.

“Insyaallah, Minggu nanti kita akan melaunching 60 bus listrik di seputaran Lapangan Merdeka. Kalau kemarin waktu uji coba gratis, per tanggal 24 nanti masyarakat yang naik bus listrik akan berbayar tapi 0 rupiah. Artinya masyarakat harus menggunakan e-money untuk naik bus listrik, namun tidak akan dikenakan biaya,” jelas Iswar.

Masih kata Iswar, dalam peluncuran bus listrik nantinya Pemko Medan akan membagikan 15 ribu kartu e-money kepada masyarakat secara gratis. Pembagian ini dilakukan agar masyarakat Kota Medan tidak terbebani untuk memiliki kartu e-money.

” Kita lakukan pembagian secara bertahap. Untuk tahap pertama akan dibagikan waktu peluncuran bus listrik sebanyak 3.000 kartu e-money. Semua kemudahan yang diberikan ini adalah merupakan bagian dari upaya Pemko Medan dalam mengajak masyarakat untuk merubah pola pembayaran dengan menggunakan e-money,” ucapnya.

Dia menambahkan, untuk rute bus listrik akan melayani 6 koridor yakni, Amplas –Lapangan Merdeka – Pinang Baris, J-City – Plaza Medan Fair. Kemudian,
Belawan – Lapangan Merdeka.
Tembung – Lapangan Merdeka.
Tuntungan – Lapangan Merdeka dan
RSUD Adam Malik – Lapangan Merdeka.

“Untuk Koridor Tembung – Lapangan Merdeka, bus listrik akan berhenti di Stasiun Kereta Api yang ada di Tembung. Ini upaya yang dilakukan agar bus listrik terkoneksi dengan kereta api,” tambahnya.

Bus listrik ini akan dioperasionalkan oleh pihak yang profesional. Untuk armada, bus listrik didatangkan dari luar negeri dengan desain khusus untuk Kota Medan.

“Bus listrik baru dengan panjang 10,5 meter ini akan dilengkapi dengan 12 kamera cctv yang terpasang di dalam bus, termasuk di tempat pengemudi. Untuk kapasitas penumpang bus dapat menampung 52 orang penumpang. 24 kursi disediakan untuk penumpang ditambah 4 kursi untuk difabel dan priority. Sedangkan untuk berdiri disediakan untuk 24 orang”l,” katanya sembari menambahkan jam operasional bus mulai dari pukul 06:00 Wib pagi sampai pukul 22:00 Wib malam.

Adanya 60 bus listrik ini, lanjut Iswar, maka Bus Trans Metro Deli (TMD) tidak lagi digunakan di Kota Medan untuk transportasi massal.

“Saat ini Pemko Medan sudah naik kelas untuk transportasi umumnya. Jadi tidak ada lagi bus yang konvensional, seluruhnya akan menggunakan bus listrik,” pungkasnya.

Sementara itu, Albert, penyedia bus listrik dari PT Kalista mengatakan, pihaknya telah menyiapkan seluru armada bus listrik yang akan dioperasikan. “Bus sudah ready di pool, tinggal nunggu di luncurkan saja”, ujarnya.

Sedangkan pihak operator dari PT Bluebird, Kodi mengungkapkan, saat ini supir bus listrik sudah di training, termasuk memastikan kesehatan dan bebas dari narkoba. “kami sebagai pihak operator akan memastikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat yang menggunakan bus listrik,” jelasnya. (reza)