Penyebab banjir di Lingkungan 22 dan 23 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan , Medan disebabkan tidak adanya peninggian benteng Sungai Deli dilakukan.
Penyebab banjir di Lingkungan 22 dan 23 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan , Medan disebabkan tidak adanya peninggian benteng Sungai Deli dilakukan.

 

MEDAN, kaldera.id – Penyebab banjir di Lingkungan 22 dan 23 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan , Medan disebabkan tidak adanya peninggian benteng Sungai Deli dilakukan. Hal ini disampaikan warga setempat saat kunjungan Anggota Komisi 4 DPRD Medan ke kawasan tersebut, kemarin.

Dalam kunjungan tersebut , warga setempat, Rivai ,65, menuturkan, tidak hanya jalan saja yang tidak pernah diperbaiki. Tapi, juga sejak era Walikota Medan dijabat Bachtiar Djafar sampai saat ini.

“Sejak 1990 sampai saat ini tidak ada perbaikan jalan dan peninggian benteng Sungai Deli dilakukan di daerah ini,” ungkap Rivai.

Akibat tidak adanya peninggian benteng dilakukan, rumah mereka kerap terendam banjir akibat Sungai Deli terus tergerus. Ditambah lagi semakin banyak warga yang tinggal di bantaran sungai.

Selain itu, warga mengeluhkan adanya dugaan pilih kasih dalam distribusi bantuan makanan oleh lurah setempat, yang menimbulkan ketidakpuasan di tengah masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi 4, Dame Duma Sari Hutagalung mendesak Lurah Pekan Labuhan Roy Sulaiman Batubara segera menyelesaikan masalah distribusi bantuan agar tidak ada warga yang merasa diabaikan dalam kondisi darurat ini.

Komisi 4 DPRD Medan juga berkomitmen untuk memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Balai Wilayah Sungai (BWS), guna membahas langkah konkret dalam penanganan banjir dan perbaikan infrastruktur.

“Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan warga dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat terdampak banjir,” ucapnya.

Dengan mendengar langsung keluhan warga, DPRD Medan menunjukkan upaya nyata untuk mendorong pemerintah daerah menangani permasalahan infrastruktur yang sudah lama terabaikan. (Reza)